SuaraBanten.id - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Banten berupaya memangkas birokrasi dan peningkatan pelayanan di pelabuhan yang ada di Banten. Hal tersebut diungkapkan Kepala KSOP Banten, Barlet Silalahi saat Focus Grup Discussion (FGD) dengan puluhan stakeholder kepelabuhanan yang ada di Provinsi Banten di Hotel Horison, Kamis (2/12/2021).
Dalam FGD bertema 'Pemangkasan Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan di Pelabuhan Banten'itu hadir Kepala KSOP Banten Barlet Silalahi, Walikota Cilegon Helldy Agustian, Perwakilan Bidang Pencegahan KPK, Kajari Cilegon, Ely Kusumastuti, berbagai institusi pemerintahan serta asosiasi kepelabuhan di Banten.
Sejauh ini perbaikan pelayanan kepelabuhanan di Banten terus dilakukan. Salah satunya dengan menerapkan sistem inaportnet khusus pelabuhan barang di Banten.
"Memang sistem pelabuhan di Banten pada 2021 menggunakan sistem KSOP dan inaportnet. Namun seiring waktu sistem mulai diperbaiki salah satunya penerbitan SPB sudah menggunakan inapornet," kata Kepala KSOP Banten, Barlet Silalahi.
Meski pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun perbaikan pelayanan diharapkan terus dilakukan sebagai sebuah tantangan.
Pemangkasan birokrasi yang dibahas dalam FGD ini didorong oleh Bidang Pencegahan KPK, ia berharap perbaikan pelayanan yang dilakukan dapat didukung seluruh pihak.
"Karena pengguna jasa hadir, harapan saya, saya mengimbau pengguna jasa, baik pelabuhan, operator kapal dan lainnya mari sama-sama memenuhi apa yang diamalkan semua. Saya menghimbau ke depan kita bersama-sama mendukung pemangkasan birokrasi," ujar Barlet dalam sambutannya.
Jika seluruh sistem telah terintegrasi, lanjut Barlet, pelayanan kepada pengguna jasa tentu akan dimudahkan. Hal itu berdampak pada sistem yang semakin efektif dan efisien.
"Apabila kedua sistem tersebut berjalan dengan baik dan terintegrasi, apa yang kita harapkan, efektifitas waktu dan efisiensi biaya dan transparansi akuntabilitas, pasti kita dapat," tuturnya.
Baca Juga: Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Wali Kota Cilegon Singgung Jalur Evakuasi Industri
Sementara itu, Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian menyambut dan mengapresiasi terselenggaranya FGD yang digelar KSOP Banten. Ia berharap, lewat diskusi dapat memberikan masukan dan ide untuk kemajuan pelabuhan di Banten.
"Kami berharap forum ini bisa memberikan masukan-masukan untuk kepelabuhanan di Banten," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Pegawai Melimpah, Kinerja Seret: Potret Ironi Birokrasi Kita
-
ASN Cilegon Dilarang Hedon dan Dinas Luar Kota, Wali Kota Terapkan Aturan Ketat
-
Prabowo Instruksikan Pangkas Birokrasi: Dana Desa dan Makan Gratis Jadi Prioritas
-
Politik dan Hukum Bertabrakan: Kasus Tom Lembong Jadi Alarm untuk Birokrasi
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Ratusan Juta Pajak Kendaraan Nunggak, Mobil Para ASN di Serang Kena Stiker Belum Bayar Pajak
-
Pandeglang Mencekam! Hanya Karena Sawit, Pria Ini Tewas Dikeroyok 3 Orang dalam Duel Berdarah
-
Truk Tambang di Banten Kena Jam Malam! Keputusan Gubernur Berlaku Mulai...
-
Stop Main-Main! Wagub Banten Ancam Sikat Tambang Ilegal dan Berizin Nakal: Izin Bukan Tameng
-
Anggaran Rp1 Miliar Lebak Disulap Jadi Harapan Baru: 50 Rumah Tak Layak Huni Diperbaiki