SuaraBanten.id - Ratusan siswa bolos sekolah sebelum disergap saat serang SMPN 1 Pagelaran, selasa (2/11/2021). Aksi pelajar serang SMPN 1 Pagelaran itu merupakan gabungan dari 4 sekolah yakni, SMPN 2 Labuan, SMPN 1 Labuan, SMK PGRI dan SMA 3 Pandeglang.
salah satu guru SMPN 2 Labuan, Harto mengaku tak mengetahui siswanya melakukan aksi penyerangan ke SMPN 1 Pagelaran. Alasanya, siswa tersebut membolos sekolah pada hari itu.
“Awalnya kami juga tidak tahu jika para siswa kami akan melakukan aksi kenakalan pelajar. Karena mereka tidak masuk ke sekolah dulu, melainkan langsung berangkat dari rumahnya masing – masing,” ungkapnya, Selasa (2/11/2021).
Bila siswa ke sekolah lebih dahulu tentu akan terkontrol. Dengan adanya peristiwa itu, ia mengaku akan melakukan pembinaan khusus bagi para siswa yang terlibat aksi kenakalan pelajar seperti ini.
“Akan pembinaan dan dididik secara khusus dan akan memberikan sanksi kepada siswa itu, dengan harapan agar ada efek jera untuk tidak melakukan aksi tauran lagi,” katanya.
Ia juga mengaku akan memanggil para orang tua siswa, untuk memberikan informasi kepada orang tua siswa kalau anak – anaknya telah melakukan pelanggaran sekolah.
“Kita akan panggil orang tua siswanya, supaya mengetahui bahwa anak – anaknya melakukan kenakalan remaja yang telah melanggar peraturan sekolah,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi jumlah siswa yang terlibat dalam aksi penyerangan itu, ia mengaku ada sekitar 7 orang. Namun menurut informasinya, bahwa aksi yang dilakukan para pelajar itu gabungan dari 4 sekolah, diantaranya dari SMPN 2 Labuan, SMPN 1 Labuan, SMK PGRI dan SMA 3 Pandeglang.
“Kalau informasnya mereka itu gabungan dari 4 sekolah, namun kalau siswa kami yang terlibat ada sekitar 7 orang,” ucapnya.
Baca Juga: Kepung SMPN 1 Pagelaran, Puluhan Siswa SMPN 2 Labuan Disergap Polisi
Teprpisah, salah seorang Guru SMPN 1 Pagelaran, bagian Kurikulum, Adi mengaku, pihaknya pun akan melakukan pembinaan khusus bagi para siswanya terutama yang telribat dalam aksi tauran tersebut. Karena tidakan mereka sangat tidak benar, dan tidak ada baiknya.
“Kita akan bina secara khusus, supaya mereka tidak mudah terhasut, karena merekapun tidak tahu informasinya itu dari mana. Yang jelas perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain itu sangat tidka baik,” tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Miris! Siswa di Boyolali Bolos karena Tak Mampu Beli Seragam, Publik Sentil Gaji Dewan
-
Bukan Cuma Teman! Momen Siswa SMK di Kediri Nangis Dihadiahi Sepatu Baru Hasil Iuran Sekelas
-
Ruang Kelas Disekat, Atap Bocor: Begini Kondisi Memilukan SDN Karaton 5 Pandeglang
-
Tangkap Delapan Pelaku Penyerang Guru di Yahukimo, Polri: Mereka Kelompok OPM Pimpinan Elkius Kobak
-
Atap Bocor dan Kelas Disekat: Potret Pendidikan Memilukan di SDN Karaton 5 Pandeglang
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
QLola by BRI Dorong Transformasi Digital Korporasi dan Universal Banking
-
BRI Resmi Hadir di Taiwan, Permudah Akses Keuangan 400 Ribu Diaspora Indonesia
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura