Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 27 Oktober 2021 | 23:49 WIB
Sejumlah penumpang bus di Terminal Poris Plawad menunggu busa, Rabu (27/10/2021). [Suara.com/ Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraBanten.id - Rencana pemerintah pusat menerapkan PCR sebagai syarat semua moda transportasi dikeluhkan sejumlah Perusahaan Otobus atau PO bus di Terminal Poris Plawad.

Salah satu pengurus PO bus di Terminal Poris Plawat, Riki mengaku keberatan dengan adanya penerapan test PCR bagi para penumpang. Menurutnya, PCR lebih mahal dibandingkan harga tiket bus.

"Harga tiket kita aja Rp290 ribu, terus PCR Rp300-500 ribuan sekali test, ya pasti keberatan lah," kata Riki saat ditemui di Terimanl Poris Plawad, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (27/10/2021).

Sejak pandemi Covid-19, Riki mengaku penumpang bus yang ia kelola mengalami penurunan. Terlebih jika nanti syarat PCR diberlakukan untuk semua transportasi.

Baca Juga: Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Menurun, Diduga Dampak Syarat Penerbangan Pakai PCR

"Jumlah penumpang di bus ini aja udah turun 80 persen sekarang. Sehari paling cuma mengangkut 5-10 orang," katanya.

"Bagaimana kalau ada PCR, semakin pusing saja ini. Pandemi aja, orang pada takut naik bus, apalagi ada aturan wajib PCR," tambahnya.

Senada dengan Riki, PO Bus Sinarjaya, Yono juga menganggap tarif PCR lebih mahal dibandingkan naik busnya.

"Lebih mahal PCR-nya dari pada tiket busnya. Ya kalau benar diterapin bakal sepi penumpang pasti," tandasnya

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Baca Juga: Pemkot Tangerang Izinkan Bioskop dan Taman Buka Kembali

Load More