SuaraBanten.id - Petani di wilayah Banten diminta untuk waspada dan bisa mengantisipasi dampak fenomena La Nina menjelang akhir tahun. Hal tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Informasi terkait perkembangan iklim sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat meski dampak La Nina masih terbilang lemah. Informasi seputar perkembangan cuaca perlu diketahui terutama bagi para petani Banten, sehingga potensi gagal panen tidak terjadi di wilayah banten.
Imbauan itu diungkapkan Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Urip Haryoko usai menghadiri acara sekolah lapang iklim operasional provinsi Banten di Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Jumat (22/10/2021).
“Jadi informasi BMKG kadang tidak dipahami oleh petani, tentu petani harus memahami, maka dilakukan sekolah lapang iklim agar wawasan para petani dan penyuluh dapat meningkat. Karena hasil panen juga ada pengaruh dari iklim yang berkembang,” ujarnya.
Kata dia, seluruh pihak harus bersiap melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung, atau bahkan badai tropis.
“Puncak musim hujan itu terjadi pada Januari dan Februari,” ujarnya.
Urip juga memaparkan bahwa 19,3 persen wilayah zona musim Indonesia telah memasuki musim hujan. Adapun sejumlah wilayah yang sudah mengalami musim hujan adalah Aceh bagian tengah, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Sumatra Barat, Jambi, sebagian besar Sumatera Selatan, Lampung bagian barat, Banten bagian timur, Jawa Barat bagian selatan, Jawa Tengah bagian barat.
“Kami memberi peringatan terhadap pemerintah daerah (pemda), masyarakat dan semua pihak mengenai pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana di wilayah yang berpotensi terdampak La Nina,” pungkasnya.
Baca Juga: Gus Yaqut Sebut Umat Hindu Bersahabat, Minta Mereka Jadi Teladan Keberagaman
Tag
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 20 November, BMKG: Waspada Hujan & Angin di Berbagai Wilayah Indonesia
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Keren! Dosen Polines Ajak Petani Demak Bertani Pakai IoT, Wujud Nyata Program Diktisaintek Berdampak
-
Siklon Tropis di Selatan Picu Hujan Lebat, BMKG dan BRIN Imbau Masyarakat Waspada
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Fakta Mengejutkan! Lebih dari 400 Kasus HIV/AIDS Serang, Mayoritas Disumbang Kaum Gay?
-
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
-
BRI Tegaskan Kapasitas Pembiayaan Besar dengan Fasilitasi Rp5,2 Triliun bagi SSMS dan Industri Sawit
-
Menko AHY Resmikan Kapal Ro-Ro di KBS, Layani Penyebrangan Cilegon-Lampung
-
Kendalikan KLB Campak, Cakupan ORI Kota Cilegon Lampaui Target Nasional