Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 13:22 WIB
Pengamat Politik dan dosen Universitas Indonesia, Rocky Gerung. (Bidik layar)

SuaraBanten.id - Rocky Gerung baru-baru ini angkat suara soal Megawati Soekarnoputri menangis gegara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dihina.

Belakangan marak kabar beredar Megawati sedih lantaran ada yang menghina Presiden Jokowi dengan sebutan "kodok".

Menanggapi hal itu, Rocky Gerung mengungkapkan istilah Kodok dibuat oleh kalangan istana.

Karenanya, Presiden Indonesia ke-5 itu seharusnya tak perlu menangisi "kodok" lagi.

Baca Juga: Komentari Megawati, Rocky Gerung: Harusnya Kita Menangis Banyak Yang Tewas Karena Corona

“Mega itu terlambat informasinya dan tak perlu menangisi ‘kodok’ lagi," ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official yang tayang pada Kamis, 19 Agustus 2021, dilansir dari Terkini.id--Jaringan Suara.com.

Rocky menyinggung bahwa ada ratusan ribu warga Indonesia yang meninggal karena Covid-19 yang belum juga selesai.

“Harusnya kita menangis karena ada 100 ribu lebih manusia di Indonesia yang tewas akibat covid-19," ungkapnya.

Lebih lanjut, Rocky juga menyindir bahwa pemerintah Indonesia menganggap pandemi covid-19 akan berlangsung sampai 2024.

Pasalnya, kata Rocky, belakangan ini muncul wacana untuk menunda Pilkada serentak.

Baca Juga: Megawati Ketemu Jokowi, Pengamat: Jadi Sinyal Kuat Ada Reshuffle

“Pemilu harus ditunda dan kekuasaan diperpanjang sampai 2027," katanya.

Namun, Rocky juga menyampaikan bahwa ia memahami tangisan Megawati dalam acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih pada Rabu, 18 Agustus 2021 itu.

“Bu Mega terkadang psikologinya bisa berubah dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya," ujar Rocky.

"Dari marah-marah, lalu ke sedih. Itu kita pahami saja sebagai watak Mega, tak ada soal," katanya.

Load More