Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 18 Agustus 2021 | 08:06 WIB
Vaksinator bersiap menyuntikan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama kepada seorang pelaku ekonomi kreatif di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraBanten.id - Sebanyak 5 negara setop penggunaan vaksin AstraZeneca lantaran dikabarkan menyebabkan penggumpalan atau pembekuan darah.

Kelima negara itu menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam beberapa kondisi tertentu.

Diketahui, kelima negara tersebut yakni Kanada, Spanyol, Jerman, Belanda dan Prancis.

Diketahui, vaksin AstraZeneca merupakan vaksin Covid-19 buatan Universitas Oxford, Inggris.

Baca Juga: Daftar Juara Piala Super Jerman: Bayern Munich Unggul 3 Trofi dari Dortmund

Menggunakan Adenovirus Simpanse, dan sama seperti obat serta vaksin lainnya vaksin AstraZeneca diketahui memiliki efek samping tertentu.

Dokter menunjukan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]

Namun, efek samping ini tidak selalu parah. Ada yang ringan, sedang, hingga berat.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa tidak semua orang memang bisa mengalami efek samping tersebut.

Sementara di Indonesia, dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, sebanyak 620 ribu vaksin jadi AstraZeneca tiba beberapa waktu lalu.

Diinformasikan, baru-baru ini Indonesia baru saja menerima sumbangan Vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Inggris hasil kerja sama bilateral Indonesia-Inggris.

Baca Juga: Hajar Dortmund 3-1, Bayern Munich Juara Piala Super Jerman

“Kami menyambut baik kedatangan vaksin ini dan berterima kasih pada pihak Amerika Serikat dan Inggris atas vaksin yang diterima,” tutur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dilansir dari terkini.id-Jaringan Suara.com, Selasa (17/8/2021).

Di sisi lain, ada lima negara yang justru tidak adatu berhenti menggunakan Vaksin AstraZeneca. Berikut daftar negara tersebut:

1. Kanada

Canada’s National Advisory Committee on Immunization (NACI), panel ahli independen menyebut masih belum jelas manfaat vaksinasi AstraZeneca pada usia di bawah 55 tahun sehingga mereka memilih menangguhkan vaksin AstraZeneca di rentang usia itu.

“Dari apa yang diketahui saat ini, ada ketidakpastian substansial tentang manfaat pemberian vaksin AstraZeneca Covid-19 bagi orang dewasa dibawah usia 55 tahun,” terang NACI dalam rilis tertulis, dikutip dari Reuters.

NACI mendesak, pihak perusahaan juga melakukan studi lebih lanjut terkait risiko dan manfaat vaksin Covid-19 mereka pada usia di bawah 55 tahun.

Load More