SuaraBanten.id - Gempa 6 skala richter (SR) guncang Lokasi Olimpiade Tokyo Jepang, Rabu (4/8/2021) pagi.
Gempa 6 SR guncang lokasi Olimpiade Tokyo Jepang terjadi di lepas pantai Jepang.
berdasarkan keterangan Badan Meorologi Klimatologi dan Geofisika gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Pusat gempat yang terletak 40 kilometer atau 25 mil dari daratan di lepas pantai Jepang itu terjadi pukul 05.30 WIB.
Menurut US Geological Survey, gempa pertama kali terjadi lebih dari 6 mil jauhnya di perairan dekat kota Hasaki, yang berjarak sekitar 75 mil timur Tokyo.
Berdasarkan Laporan para saksi menyiarkan itu berlangsung antara 20 detik dan 3 menit dan tidak menyebabkan kerusakan apa pun.
Saat gempa berlangsung, wartawan Australia Mark Beretta berada di tengah-tengah siaran langsung dari atas menara siaran sementara ketika gempa dimulai.
“Selamat datang kembali di kota Olimpiade di mana kita saat ini berada ada gempa bumi, gempa bumi,” katanya kepada pemirsa.
"Atap di atas kami bergerak dan Anda mungkin melihat lampu dan kamera kami juga bergerak. Itu momen yang tidak biasa, saya belum pernah mengalami gempa sebelumnya,” tambahnya.
Baca Juga: Breaking News! Area Olimpiade Tokyo Jepang Diguncang Gempa 6 SR
Jepang, terletak di atas lempeng tektonik konvergen, tidak asing dengan gempa bumi, dan beberapa tempat memiliki teknologi khusus untuk melindunginya.
Arena bola voli Ariake memiliki bantalan karet raksasa yang terpasang di dalam fasilitas untuk membatasi kerusakan akibat gempa.
Fasilitas lain dilindungi dari ancaman gempa. Olympic Village memiliki tembok laut yang dimaksudkan untuk menghentikan tsunami setinggi 6,5 kaki.
"Bagi penyelenggara, tindakan antisipasi merupakan tantangan yang mendesak," kata Hirotada Hirose, seorang spesialis Jepang dalam studi risiko bencana, mengatakan kepada AFP.
“Tetapi risiko gempa bumi besar tidak boleh dilupakan ketika Anda memiliki Olimpiade yang diselenggarakan oleh Jepang,” dilansir dari Independent, Rabu (4/8/2021).
Jepang terletak di dalam “Cincin Api”, busur aktivitas seismik yang intens dan gunung berapi aktif yang mengelilingi Asia Tenggara.
Berita Terkait
-
LE SSERAFIM Batal Acara Fan Sign di China, Diduga Imbas Member Asal Jepang
-
RI Raup USD 10 Juta dari Jualan Produk Halal di Jepang
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Konflik China-Jepang Mengeras, Indonesia Terimbas Risiko Ekonomi Asia Timur
-
Danantara Keliling Jepang Jaring Investor Buat Program Prioritas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu
-
Awas Gelombang Tinggi 2,5 Meter! Polda Banten Minta Nelayan dan Warga Pesisir Puasa Melaut Dulu
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati