Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 04 Agustus 2021 | 01:57 WIB
Jubir Alumni 212, Habib Novel Bamukmin (Suara.com/Chyntia)

SuaraBanten.id - Novel Bamukmin selaku Wasekjen PA 212 secara gamblang sebut rezim kesetanan.

Novel Bamukmin juga sebut pancasila dan agama jadi kedok komunisme gaya baru.

Menurutnya, itu semua terjadi lantaran rezim Jokowi terpengaruh paham komunis.

Tuding rezim Jokowi kesetanan itu diungkapkan Novel Bamukmin lantaran melihat kekuatan besar di balik kasus Munarman.

Baca Juga: Semprot Parpol Ucapkan Selamat ke Greycia dan Apriani, Ferdinand: Karakter Mereka Buruk

Novel menapik tudingan Munarman terlibat kasus dan gerakan terorisme di Indonesia.

Novel menduga kekuatan besar bermain dibalik kasus eks mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) itu.

“Rezim sudah diduga kesetanan dan pengaruh cukong komunis yang kuat,” ungkap Novel Bamukmin.

Dalam kesempatan itu, Novel menegaskan, kekuatan cukong komunis kepada rezim Jokowi itu sangat kuat sehingga mantan Wali Kota Solo itu tak lagi mendengarkan wakil rakyat bicara.

Novel menuturkan, ia telah memberikan klarifikasi dan sejumlah bukti kepada anggota DPR Habiburokhman terkait kasus Munarman.

Baca Juga: Waketum MUI Soal Bantuan Rp 2 Triliun: Kecewa Hingga Patah Hati, Pertanyakan ini

“Saudara Habiburokhman pun sudah sudah menyampaikan pendapatnya bahwa Munarman sangat jauh terlibat (terorisme),” kata Novel Bamukmin, Selasa (3/8/2021).

Novel Bamukmin lantas kembali menyinggung rezim Jokowi yang menurutnya sudah membuat gaduh dan memecah belah bangsa. Bahkan, pentolan 212 ini mencap mereka anti-Pancasila dan antiagama.

“Yang mana Pancasila dan agama justru dipakai untuk menutupi kedok yang diduga komunisme gaya baru,” ujarnya.

Load More