Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Sabtu, 31 Juli 2021 | 11:18 WIB
ILUSTRASI VAKSINASI-Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Rabu (28/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBanten.id - Baru-baru ini seorang netizen sebut pemerintah invest Covid-19. Ia bahkan tuding pemerintah paksa suntik vaksin dan warga dipersulit jika menolak.

Tudingan negatif terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait vaksin virus corona atau Covid-19 dicuitkan pengguna Twitter Kimberley20101.

Pengguna akun itu bahkan menuding pemerintah sengaja memasukan Covid-19 ke Indonesia.

Usai memasukan Covid-19, lanjut akun Twitter Kimberley20101, pemerintah lalu membeli vaksin dan disuntikkan paksa ke rakyat.

Baca Juga: Mengenal Pakaian Adat Banten, Pakaian Suku Baduy yang Pertahankan Nilai Keluhuran

“Kesannya, covid-19 di invest ke dalam negeri lalu beli vaksin yang disuntikkan paksa ke rakyat,” cuit netizen Kimberley20101.

Tangkapan layar netizen tuding pemerintah paksa vaksin Covid-19. [Twitter]

Selain itu, ia juga menuduh bahwa masyarakat yang tidak mau divaksin hidupnya akan dipersulit oleh pemerintah.

“Yang tidak mau divaksin hidupnya dipersulit oleh pemerintah,” tutur netizen Kimberley20101.

Dalam cuitannya, netizen itu juga menyinggung soal kasus cacat dan kematian akibat vaksinasi yang menurutnya tak pernah diungkap pemerintah ke publik.

Karenannya, sang netizen menganggap Pemerintahan Presiden Jokowi saat ini melepas tanggung jawab dan tak lagi peduli terhadap rakyat Indonesia.

Baca Juga: Kajian Ustaz Adi Hidayat Soal Vaksin Sinovac, Halal Atau Haram?

“Padahal kasus cacat dan kematian akibat vaksinasi tidak pernah diungkap. Pemerintah lepas tanggung jawab. Tidak peduli,” ungkapnya.

Cuitan Kimberley20101 tersebut sontak viral usai dibagikan pengguna Twitter NinjaCir3ng, seperti dilihat pada Sabtu 31 Juli 2021.

Dalam narasi cuitannya, netizen NinjaCir3ng meminta kepada aparat kepolisian untuk menindak tegas pemilik akun Kimberley20101 itu.

“Akun-akun provokativ pak, jangan didiamkan kemenkomarves, DivHumas_Polri, CCICPolri, SiberPMJ,” tulisnya.

Load More