Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 02 Juli 2021 | 10:37 WIB
Foto Habib Rizieq Shihab [Foto: Antara]

SuaraBanten.id - Viral Habib Rizieq Shihab atau HRS disebut Satrio Piningit. HRS disebut Satrio Piningit oleh Budayawan Betawi, Ridwan Saidi.

Tak sepakat dengan sebutan HRS sebagai Satrio Piningit, Ferdinan Hutahaean sebut Satrio Paningit tidak mungkin chat mesum janda.

Baru-baru ini, Ridwan Saidi sebut HRS Satrio Piningit heboh di media sosial.

Kata Ridwan Saidi, mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu layak disebut sebagai Satrio Piningit lantaran merujuk pada kebudayaan Jawa.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Divonis 4 Tahun, Pengacara HRS: Hakim Enggak Punya Mental

“Kalau saya merujuk kepada kebudayaan jawa, Habib Rizieq itu adalah Satrio Piningit, orang yang ditunggu-tunggu,” katanya dalam saluran YouTube milik ahli hukum tata negara, Refly Harun, dikutip Hops-Jaringan Suara.com Jumat (2/7/2021).

Angkat suara terkait pernyataan tersebut, politisi sekaligus pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean menolak keras anggapan soal Habib Rizieq adalah satrio piningit.

Ridwan Saidi Berbincang-bincang dengan Refly Harun (YouTube/ReflyHarun).

Ferdinand memastikan hal itu tentu tidak mungkin, lantaran sosok ksatria jawa tak mungkin chat mesum dengan seorang janda.

“Saya tegaskan lagi, ‘TIDAK MUNGKIN SATRIO PININGIT NUSANTARA ITU CHAT MESUM DENGAN JANDA..!!‘,” kata Ferdinand dalam unggahan di jejaring media sosial pribadinya.

Terlebih dalam ramalan Jayabaya, Satrio Piningit digambarkan sebagai sosok yang berwibawa dan berasal dari tanah Jawa. Sedangkan Habib Rizieq sendiri diketahui berasal dari Yaman.

Baca Juga: Beda Pendapat, Jusuf Kalla Marah ke Habib Rizieq Shihab

“Ramalan Jayabaya tentang Satria Piningit itu menuliskan bahwa, Satria Piningit itu seperti Batara Kresna (tampan, berwibawa) tegas seperti baladewa. Dan yang pasti Satrio Piningit itu datang dari Tanah Jawa, bukan dari Yaman,” tutur Ferdinand.

Kemudian secara rinci Ferdinand juga memaparkan soal waktu atau tahun kedatangan dari Satrio Piningit sebagaimana yang telah diramalkan.

“Ramalan Joyoboyo itu kemudian digubah oleh Ronggowarsito (1802-1873) yang poinnya adalah datangnya jaman Kolobendu yang secara ‘Condrosengkolo’ datang pada tahun 1997 dan berakhir dengan jaman Kolosubo tahun 2025,” imbuhnya.

Load More