SuaraBanten.id - Kabar warga Badui tolak divaksin Covid-19 belakangan menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, warga Badui diundang vaksin di Kecamatan Leuwidamar, namun tak ada satupun yang datang.
Warga Badui tak datang vaksinasi, petugas kesehatan datangi langsung permukiman Badui. Vaksinasi warga Badui dilakukan dengan cara jemput bola ke permukiman warga Badui.
Vaksinasi Covid-19 terhadap warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dilakukan secara massal dengan sistem jemput bola mendatangi pemukiman mereka mulai Juli 2021.
"Kita melakukan jemput bola itu untuk kemudahan warga Badui untuk menjalani vaksinasi, " kata Koordinator Pelaksanaan Vaksinasi Kabupaten Lebak Maytri Nurmaningsih di Lebak, Rabu.
Pelaksanaan vaksinasi massal yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak secara serentak bahwa warga Badui pun tidak ada yang divaksin dengan mendatangi Kantor Kecamatan Leuwidamar.
Padahal, masyarakat Badui mendapat undangan untuk dilakukan vaksinasi massal.
Karena itu, pihaknya akan melakukan vaksinasi massal di pemukiman kawasan Badui, terlebih Kabupaten Lebak masuk zona merah.
"Kami melibatkan vaksinator Puskesmas Cisimeut untuk melayani warga Badui, " katanya.
Ia mengatakan, pihaknya terlebih dahulu menyosialisasikan program vaksinasi kepada tetua adat dan masyarakat Badui agar tidak ada penolakan.
Masyarakat Badui dipastikan menerima program vaksinasi massal karena tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija sudah menjalani vaksinasi.
"Kami akan bekerja keras agar warga Badui dapat dilakukan vaksinasi massal," ujarnya.
Sementara itu, Jaro Saija mengatakan pihaknya mendukung vaksinasi sepanjang ada manfaat untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Namun, petugas tidak memaksakan kepada warga yang tidak mau divaksinasi.
Saat ini, kata dia, jumlah warga Badui tercatat 11.800 jiwa tersebar di 68 perkampungan.
"Kami tidak ada masalah program vaksinasi itu, namun perlu dilakukan sosialisasi agar warga mengetahui manfaat vaksin itu, " katanya. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
-
Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka
-
2 Warga Badui Jadi Korban Gigitan Ular Berbisa, Bulan Lalu 3 Orang
-
Nama Crazy Rich PIK Helena Lim Terseret Kasus Korupsi, Dulu Sempat Heboh Diduga Palsukan Dokumen Vaksinasi Covid-19
-
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis Untuk Kelompok Rentan
-
Peranan Penting Komunikasi Risiko & Kerja Kolaboratif untuk Capaian 2 Tahun Vaksinasi Inklusif COVID-19 di Indonesia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Viral! Sudah SMP Siswa Ini Nyerah pada Soal Perkalian Dasar, Indikasi Kualitas Belajar Anjlok?
-
Bank Mandiri Akselerasi Program 3 Juta Rumah Melalui Sosialisasi KPP di Tangerang
-
BRI Pastikan Pembiayaan UMKM Aman dan Akuntabel Lewat KUR
-
Sungai Cikalumpang Ngamuk, Ribuan Warga Serang Terkepung Banjir!
-
Polemik Mereda, PCNU Serang Minta Tertibkan THM Ilegal hingga Siap Dampingi Pekerja