Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 25 Juni 2021 | 08:00 WIB
Kadinkes Kota Tangerang dr Liza Puspadewi. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraBanten.id - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi menanggapi tragedi Joko Susanto meninggal dunia setelah vaksin COVID-19 di puskesmas. Joko Susanto disuntik vaksin COVID-19 Sinovac. Benarkah Joko Susanto meninggal disuntik vaksin COVID-19 kedaluwarsa?

Liza menjelaskan saat Joko Susanto meninggal dunia jasadnya tidak diautopsi, melainkan langsung dimakamkan. Joko Susanto (32) merupakan warga Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang. Dia meninggal, Rabu (23/6/2021) pukul 16.00 WIB.

"Kayanya kami enggak sampai (visum) ya. Kami lihat aja perjalanan penyakitnya seperti apa," ujar Liza saat ditemui, Kamis (24/6/2021).

Dinkes Kota Tangerang akan mengumpulkan data terkait kondisi kesehatan korban sebelum dan sesudah menjalani vaksinasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebeneran dari peristiwa tersebut.

Baca Juga: Akhir Juni, Sumsel Terima Tambahan 208.700 Dosis Vaksin COVID-19

"Kita kumpulkan data itu baru kita sandingkan, Sabtu akan di bahas, Kelompok Kerja Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Pokja KIPI)," tuturnya.

Putri Rahmawati, Istri Joko Santoso tolak vaksin COVID-19. (Suara.com/Jehan)

Liza menyarankan untuk calon penerima vaksin saat diperiksa oleh tenaga kesehatan, mereka harus jujur soal penyakit-penyakit yang diidap.

Hal ini dilakukan untuk memastikan calon penerima berhak atau tidaknya menerima vaksin.

"Makanya perserta vaksinasi harus jujur. (Pasalnya) semua perserta vaksin pasti ada skrining dulu. Nah pas diskrining, kami enggak tahu dia (korban) bohong atau tidak," katanya.

Dalam kesempatanya, Liza menegaskan stok vaksin di Kota Tangerang tidak ada yang sudah kedaluwarsa. Sebab, pihaknya selalu menghabiskan setelah menerima stok tersebut.

Baca Juga: Istri Joko Susanto: Nyawa Suami Saya Hilang gara-Gara Vaksin COVID-19, Kapok!

"Kita paling cepat ngevaksin itu di Kota Tangerang. Jadi enggak sempat kedaluwarsa," tutupnya.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More