Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 24 Juni 2021 | 08:48 WIB
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021). [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraBanten.id - Warga Tangerang meninggal dunia setelah suntik vaksin COVID-19. Warga Tangerang itu bernama Joko Santoso (32).

Joko Santoso meninggal dunia merupakan warga Kelurahan Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang.

Istri almarhum, Putri Rahmawati (31) mencerita awal-mulanya suaminya mengikuti vaksinasi COVID-19.

Berawal dari Putri dan suaminya mendapatkan undangan vaksinasi di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang. Namun batal divaksin, akibat tidak adanya jadwalnya untuk keluarganya.

Baca Juga: Joko Santoso Meninggal Habis Suntik Vaksin COVID-19 di Puskesmas Kunciran Baru

"Awalnya kita dapat undangan vaksin di puspemkot (Tangerang) terus kita ke sana. Tapi ternyata sudah ga ada jadwal buat kita di sana, suami saya dalam keadaan sehat walafiat," ujar Putri saat ditemui di rumahnya.

Antrean masyarakat yang menunggu vaksin di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021). [Suara.com/Dian Latifah]

Setelah tak mendapatkan jatah di Puspemkot, Joko memilih menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kunciran Baru, Pinang, Kota Tangerang pada Selasa (15/6/2021).

Namun setelah dilakukan penyuntikan, korban merasakan demam yang tinggi hingga batuk tanpa henti.

"Itu ditensi darah 160, Suami saya (Joko) ya udah saya ngga bicara A, B, atau C ya, Karena yang berhak tau itu kan mereka, petugas kesehatan mengizinkan atau tidaknya," kata Putri

"Akhirnya disitu disuntik suami saya (setelah divaksin) suami saya, demam tinggi. Demamnya sampe 37an, pokoknya tinggi. Jadi, abis itu, batuk terus. Ngga berhenti-behernti," imbuhnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Dua Jalan di Kota Tangerang Ditutup

Lanjut, Putri, setelah mengalami gejala tersebut, ia terpaksa membawa suaminya berobat ke puskemas terdekat.

Akan tetapi, mendapatkan penolakan lantaran kapasitasnya yang sudah penuh.

"Ke Puskesmas ditolak, katanya penuh, terus orang Puskesmas bilang 'dirawat di rumah aja', soalnya rumah sakit juga penuh semua," kata Putri.

Seiring berjalannya waktu hingga memasuki hari ke-8, korban akhirnya meninggal dunia di rumahnya, Rabu (23/6/2021) pukul 16.00 WIB.

"Selama 8 hari itu almarhum batuk-batuk, terus demam. (Sebenarnya) sempat enakkan lah. (Tapi mulai) lemesnya tadi. Terus meninggal dunia tadi (23/6) jam 4 sore," ucapnya.

Putri meyakini bahwa suaminnya meninggal setelah dilakukan vaksinasi Covid-19. Sebab sebelumnya, Joko tidak mengalami sakit batuk dan demam yang cukup parah.

Berangkat dari kejadian itu, dirinya berharap kepada Pemerintah Kota Tangerang untuk mempertanggungkan peristiwa tersebut.

"Sayakan punya anak dua, saya minta pertanggung jawabnnya bagaimana atas meninggalnya suamia saya, untuk kedepan anak saya seperti apa. Karena (Batuk dan demam) bukan penyakit ada, tapi penyakit setelah vaksin," tegasnya," tutupnya.

Load More