SuaraBanten.id - Sebanyak 5.000 ton besi scrap yang merupakan hibah Freeport di Pelindo II Banten Disita PN Serang. Penyitaan itu dilakukan atas permintaan Pengadilan Negeri Cibinong, Jawa Barat.
Diketahui, besi scrap itu merupakan milik Suku Kamoro Papua yang disita di Pelindo II Banten. 5.000 ton besi scrap itu merupakan hibah PT Freeport Indonesia ke Suku Kamoro Papua
Penyitaan tersebut atas dasar pemenangan perkara Perdata di Pengadilan Cibinong Jawa Barat antara Perwakilan Masyarakat 5 Dasar Kampung Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua atau 5 Daskam Papua dengan Muhamad Marwan selaku pembeli besi scrap dari oknum di Papua.
Kuasa hukum 5 Daskam Papua, Gimono Ias mengatakan, besi scrap tersebut merupakan hibah dari PT. Freeport Indonesia yang melakukan aktifitas penambangan di wilayah suku Kamoro Papua tepatnya di atas tanah Ulayat masyarakat Amungme dan 5 Daskam Kamoro.
"Masyarakat 5 Daskam berhak atas besi scrap hibah dari PT. Freeport Indonesia, yang saat ini terletak di 26 titik dan salah satu titiknya ada di pelabuhan Ciwandan Pelindo II Banten," katanya.
Diungkapkan dia, pihaknya bersama dengan pengadilan Negri Serang saat ini melakukan eksekusi terhadap besi scrap di Pelabuhan Pelindo II Banten sebanyak 5000 ton.
"Besi scrap itu terdiri dari lempengan besi, pipa, tembaga, mesin dan scrap lainnya," ungkapnya.
Dijelaskan Gimono, masyarakat 5 Daskam suku Kamoro sangat mengharapkan barang besi tersebut di kuasai oleh masyarakat 5 Daskam suku Kamoro. Hal itu, berdasarkan MoU antara masyarakat Amungme dengan suku Kamoro di Amerika Serikat, pada 13 Juli 2000.
"Intinya bahwa PT Freeport Indonesia sebagai perusahaan tambang emas terbesar di dunia, melakukan aktifitas tambang di tanah Amungme dan Suku Kamoro dan menghibahkan besi tersebut untuk kesejahteraan masyarakat suku Kamoro," terangnya.
Baca Juga: Meningkat, Pasien Covid-19 Meninggal di Papua Barat Jadi 161 Orang
Menurut Gimono, apabila ratusan besi scrap berjumlah puluhan ribu ton itu sudah di eksekusi. Hal tersebut merupakan anugerah terbesar bagi 2700 masyarakat suku Kamoro.
"Karena masyarakat suku Kamoro sudah sangat menderita, lantaran lokasi tempat tinggal mereka harus di pindahkan oleh PT. Freeport Indonesia. Maka dari itu, adanya eksekusi ini itu sangat menjadi anugerah besar bagi masyarakat sekitar tambang," pungkasnya.
Kontributor : Adi Mulyadi
Tag
Berita Terkait
-
Wamendagri Ribka Harapkan Pemberdayaan OAP Bisa Didorong Lewat Pembangunan 2.200 Unit Rumah
-
Mendagri Pacu Tiga Provinsi Baru Papua Maksimalkan Anggaran Demi Daya Beli Masyarakat
-
Lepas Distribusi Logistik PSU, Wamendagri Ribka Haluk Minta Provinsi Papua Jadi Teladan Demokrasi
-
Jadwal Kampanye Pilkada Papua Tengah 2024 Resmi Dirilis, Nabire dan Timika Jadi Medan Panas
-
KPU Papua Tengah Tetapkan 32 Paslon Untuk Pilkada 2024
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
17 Tahun Mengabdi di Pelosok Pandeglang: Kisah Armani, 'Oemar Bakri' Nyata
-
Bukan Sekadar Cat: 'Sekolah Terang, Tangerang Cerdas' PIK2 Sulap Harapan Jadi Kenyataan
-
Menghubungkan Desa dengan Layanan Keuangan: Kisah Perjalanan Wenny Membangun AgenBRILink di Riau
-
Warga Tangerang! Akses Tol Langsung KM 25 Rampung Akhir 2025, Solusi Anti Macet Curug-Bitung
-
Tiga Ancaman Serius BMKG Hari Ini: Panas Membakar, Petir Menyambar, hingga Banjir Mengintai