SuaraBanten.id - Teh Ninih muncul setelah kabar dimaki-maki Aa Gym atau Abdullah Gymnastiar. Teh Ninih muncul di Instagramnya dengan unggah Instagram Stories tentang Kekayaan Wanita dengan foto wanita bercadar.
Padahal sebelumnya Putra Aa Gym, Muhammad Ghaza Al Ghazali bongkar borok Aa Gym maki-maki Teh Ninih.
Meski pemberitaan soal Teh Ninih kini tengah santer, Teh Ninih rupanya tetap tenang dan nampak tak meresponsnya, setidaknya itu yang terlihat di akun media sosial Instagram-nya.
Saat pemberitaan soal dirinya heboh, Teh Ninih tampak tak mengunggah suatu hal yang berkaitan dengan tulisan sang anak.
Baca Juga: Pedas! 3 Kata Bikin Ghaza Al Ghazali Sakit Hati dengan Kelakuan Buruk Aa Gym ke Teh Ninih
Dilihat Hops.ID (jaringan Suara.com), Kamis (3/6/2021), Teh Ninih hanya mengunggah poster sebuah acara dakwah melalui Instagram Stories.
Dalam poster tersebut, Teh Ninih nampak menjadi narasumber sebuah acara kuliah muslimah online khusus wanita. Nampak dalam poster itu, Teh Ninih akan menjadi narasumber tunggal pada acara yang digelar melalui Zoom tersebut.
Selebihnya, hingga artikel ini dimuat, tidak ada unggahan yang berkenaan dengan tulisan sang anak, Ghaza di Facebook soal perlakuan yang didapat dari Aa Gym. Tak ada di Instagram Stories maupun di Feeds Teh Ninih.
3 kata makian bikin sakit hati
Aa Gym maki-maki Teh Ninih di restoran. Aa Gym tuding Teh Ninih munafik, musyrik dan menuhankan makhluk. Hal itu sering terjadi dan membuat anaknya jengkel.
Baca Juga: Anak Ungkap Teh Ninih Dipermainkan Aa Gym: Sudah Cukup Tangisanmu
Hal itu dicertakan anak Aa Gym, Muhammad Ghaza Al Ghazali. Borok Aa Gym dibongkar anak sendiri. Anak bongkar borok Aa Gym.
Muhammad Ghaza Al Ghazali bongkar borok Aa Gym ke Teh Ninih atau Ninih Muthmainah. Curhatan Ghaza itu dimuat dalam akun Facebook miliknya pada 3 Juni 2021.
Diceritakan Ghaza, Teh Ninih kerap mendengar kalimat-kalimat kasar dari mulut Aa Gym. Kalimat kasar tersebut, lanjut Ghaza, kerap dilontarkan Aa Gym di berbagai situasi, bahkan di tempat umum sekalipun.
“‘Kamu musyrik. Kamu munafik. Kamu menuhankan makhluk’,” tulis Ghaza.
“Inilah kalimat-kalimat pujian yang selalu kami dengar. Ya, selalu. Dikala makan di restoran. Berangkat sekolah. Berkumpul bersama. Bahkan mungkin, di setiap sudut bumi ini, hanya ada pengingat akan kalimat itu semua,” tulis Ghaza melanjutkan.
Lebih lanjut, Ghaza juga mengatakan bahwa Aa Gym sudah belasan tahun bertindak demikian, yakni mengeluarkan kalimat-kalimat kasar.
“Berapa lama, ya? Ya, hanya sebentar. Mungkin sekitar 15 tahun. Alunan puji-pujian yang memenuhi relung kami,” ujar Ghaza.
Lebih jauh, ia menyebut bahwa sudah seharusnya penderitaan Teh Ninih berhenti. Dan sekarang saatnya untuk bahagia, meski tak bersama-sama.
Ghaza juga menduga, terdapat permainan di pengadilan pada saat proses perceraian Aa Gym dan Teh Ninih. Ia juga menduga, mungkin 15 tahun belum cukup bagi Aa Gym untuk menyiksa Teh Ninih. Meski begitu, Ghaza kembali menegaskan bahwa sekarang adalah waktunya bagi Teh Ninih untuk berhenti merasakan penderitaan.
“Ya, betul. Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas. Namun maaf. Sudah cukup. Sudah cukup sampai sini permainannya,” katanya lagi.
Teh Ninih yang hampir satu tahun dicerai oleh Aa Gym, hingga saat ini masih digantung dan dipermainkan. Maka itu, ia tak bisa diam saja melihat hal tersebut.
“5 Juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai. Dan, sampai detik ini engkau masih digantung, dipermainkan. Maaf saya tak bisa diam,” ujarnya lagi.
“Wahai Anda pembaca, bertindaklah! Jika Anda mampu berbicara, berbicaralah! Jika Anda mampu menasihati, nasihatilah! Jika Anda mampu pergi, pergilah!,” tutup Ghaza.
Dalam tulisannya, Ghaza juga bercerita, seminggu sebelum pernikahannya terjadi, Aa Gym melontarkan pertanyaan soal kepentingan Teh Ninih hadir di momen spesial sang anak.
“‘Buat apa dia hadir?’. Seolah lidahku keluar untuk menjawabnya. Entah apa kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan demikian,” tulis Ghaza dilansir Hops.ID (jaringan Suara.com), Kamis (3/6/2021).
“‘Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?’. Menurut Anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut? Akankah Anda menjawabnya dengan mudah? Atau Anda akan terdiam membisu, terperanjat karena ayah Anda bertanya demikian kepada Anda?” lanjut Ghaza.
Berita Terkait
-
Aaliyah Massaid Ingatkan Angelina Sondakh soal Orang Munafik: Yang Banyak Drama Bakal Kena Karma
-
OJK Cabut PayTren, Ustaz Yusuf Mansur Pernah Disentil Aa Gym: Dia Ceramah Habis Harta Kita
-
Aa Gym Ungkap Peristiwa Penting yang Terjadi Pada 17 Ramadan, Bukan Hanya Waktu Turunnya Al Quran?
-
Detik-detik Dennis Lim Cium Tangan Aa Gym, Adabnya Jadi Perbincangan
-
Malah Cengar-cengir Ditegur Aa Gym saat Nongkrong hingga Larut Malam di Dekat Ponpes: Anak Muda Udah Gak Ada Moral
Tag
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten
-
Truk Tanah di Teluknaga Tangerang Lindas Bocah 9 Tahun Hingga Kakinya Remuk
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025