SuaraBanten.id - Hendak kelabuhi petugas motor diangkut pikap, sopir dan digelandang ke Polres Cilegon.
Modus angkut motor pake pikap itu terbongkar oleh personel Polres Cilegon yang berjaga di titik penyekatan Pelabuhan Merak.
Modus itu terungkap saat personel yang berjaga membuka terpal mobil pikap dan menemui 8 unit motor yang hendak diseberangkan ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak.
Pantauan SuaraBanten.id peristiwa itu terjadi sekira pukul 2.30 WIB dini hari di pos penyekatan depan Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak. Sopir yang didampingi salah seorang perempuan yang bukan pasangan suami istri itu tidak bisa berkutik setelah diintrogasi polisi.
Kendaraan pikap L300 dengan nomor polisi BE 9296 MN langsung diamankan petugas dan dibawa ke Polres Cilegon guna pemeriksaan lebih lanjut.
Pikap diduga berangkat dari Lampung hanya untuk menjemput 8 unit motor. Sementara para pemilik motornya sudah terlebih dahulu menyeberang menggunakan jasa tumpangan mobil truk yang mengirim logistik. Sementara motor menggunakan jasa pikap untuk nyeberang dan harus membayar sebesar Rp100 ribu.
Sampai dengan saat ini sopir beserta wanita yang mendapinginya masih dimintai keterangan oleh petugas di Mapolres Cilegon. Diperkirakan sopir akan disuruh untuk pulang ke rumahnya sementara mobil L300 dan motor di tahan di Mapolres Cilegon.
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono membenarnya adanya penahanan pikap yang diduga akan melaksanakan mudik melalui pelabuhan Merak, dengan modus motor dimasukan ke bak dan ditutup terpal.
"Iya benar, tadi ada 8 unit kendaraan roda dua yang berhasil kita amankan, saat ini mobil beserta motornya kita bawa ke Polres," kata Sigit usai melaksanakan razia di depan KSKP Merak.
Baca Juga: Pemotor Terobos Pos Penyekatan, Akses Pelabuhan Merak Dijaga Brimob
Dikatakan Sigit, dugaan sementara pemilik kendaraan roda dua itu sudah menyeberang terlebih dahulu menggunakan kendaraan truk. Sementara motor menggunakan pikap.
"Kita akan tindak secara tegas, kita akan dalami dulu jika memang ada pelanggaran hukum kita tidak akan segan-segan mempidanakan pelanggar yang mencoba melawan petugas," katanya.
Ditegaskan Sigit, pihaknya sudah bisa mendeteksi modus-modus para pemudik yang mencoba menerobos penyekatan di Pelabuhan Merak.
"Kami sudah bisa mendeteksi dini modus-modus para pemudik yang melanggar aturan pemerintah, dan kami juga akan menindak tegas, sesuai peraturan yang berlaku," katanya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik, karena pihaknya akan bertindak tegas kepada pelanggar yang mencoba melawan petugas dan tidak mematuhi aturan pemerintah.
"Kami mohon kepada masyarakat, kami petugas kepolisian siap melayani namun sekali lagi jangan coba-coba melawan karena petugas sudah kami persiapkan," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Liburan Bawa Mobil? Ini Biaya Nyebrang dari Jawa ke Merak yang Wajib Kamu Tahu!
-
Sejarah Negara Riau Merdeka: Gugatan Keadilan dari Jantung Sumatera yang Terluka
-
Jumlah Pemudik Meningkat, ASDP Antisipasi Ledakan Aktivitas Kendaraan saat Arus Balik
-
Potret Suasana Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak
-
Antrean Mengular di Merak: Pemudik Mobil Membludak, ASDP Catat Kenaikan 24 Persen
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Cuma Gara-gara Utang Rp500 Ribu dan Diludahi, Pria di Cikupa Tega Habisi Nyawa Teman
-
Kenaikan Insentif Guru Honorer Cuma Rp100 Ribu, Mendikdasmen Panen Cibiran
-
Badak Langka Musofa Mati Setelah Dipindahkan: Benarkah Karena Penyakit Kronis, atau Ada Hal Lain?
-
Bukan Sekadar Teori: Kisah Mahasiswa IPB 'Menyatu' dengan Kota Kuasai Skala Lanskap Sesungguhnya
-
Sentilan Keras Kiai Asep: Pengurus NU Jangan Sibuk Rebut Komisaris dan Tambang!