SuaraBanten.id - Melonjaknya permintaan daging saat bulan Ramadhan seringkali menjadi celah pedagang nakal untuk menggunakan formalin agar daging yang dijual tahan lama.
Untuk memastikan daging tak berformalin, beberapa hal ini bisa dilakukan oleh masyarakat yang hendak membeli daging.
Hal pertama yang bisa dilakukan menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon yakni dengan mendorong agar masyarakat membeli daging di pasar, kios-kios atau lapak resmi. Tujuannya, agar mereka terhindar dari bahaya daging berformalin.
Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan dan Vertenier pada DKPP Kota Cilegon Abraham Syah menerangkan, terdapat beberapa perbedaan antara daging segar dan berformalin.
Baca Juga: Ngaku Degdegan Diikutin Fans, Raisa Malah Pilih Main Mata
Perbedaan ini, menurut Abraham bisa dilihat secara langsung oleh masyarakat yang hendak membeli daging.
“Secara kasat mata untuk membuktikan daging itu mengandung formalin atau tidak, ciri fisknya jika daging mengandung formalin yaitu ketika dipegang oleh tangan daging mengkerut, tekstur daging keras," ungkap abraham kepada awak media usai memeriksa daging di Pasar Kranggot, Rabu (14/4/2021).
"Ketika tangan memegang daging maka tangannya seperti ada lipatan, bau seperti bau kimia,” imbuhnya.
Kata Abraham, saat saat ini terjadi peningkatan permintaan daging di pasaran memasuki Ramadan. Dan dengan adanya momen tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi kecurangan.
“Sehingga, kami bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan pemeriksaan daging di Pasar Baru Kranggot dan Pagebangan,” ungkapnya.
Baca Juga: Cut Meyriska Bajak WhatsApp Roger Danuarta, Ternyata Karena Ini
Sementara Medik Vertenier Dinas Pertanian Provinsi Banten, Jajang Deni mengatakan, pemerintah wajib menjamin keamanan produk hewan sebelum dikonsumsi oleh masyarakat.
“Pengawasan dilakukan terhadap produk hewan dan turunannya. Daging sapi, kerbau, ayam serta produk turunannya seperti bakso. Dari hasil pemeriksaan sementara di Pasar Baru Kranggot dan Pagebangan, tidak ditemukan adanya daging sapi dioplos daging babi ataupun daging mengandung formalin atau boraks. Pengawasan akan terus dilakukan selama Ramadan,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Rempah dan Jamu Tradisional: Cara Sehat Menikmati Daging Kurban Saat Idul Adha
-
Meski Bergabung Klub Brunei, Ramadhan Sananta Bakal Bermain di Salah Satu Liga Terbaik ASEAN
-
Siapa Saja Orang yang Berhak Menerima Hewan Kurban?
-
Riset: Kampanye Anti Daging Merah Tak Efektif Populerkan Gaya Hidup Berkelanjutan
-
Resmi Berseragam DPMM FC, Ramadhan Sananta Dijamin Lebih Bersinar?
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Membuat Tagihan Listrik Membengkak
-
Klaim 9 Link DANA Kaget Hari Ini, Cocok Buat Modal Libur Akhir Pekan
-
Pemkab Serang Siapkan Rp2,2 Miliar untuk Pengadaan Rumah dan Mobil Dinas Ratu Zakiyah
-
5 Link DANA Kaget Hari Ini, Klaim Sekarang Auto Cuan!
-
Jadi Tersangka Usai Minta Jatah Proyek, Kasus Pemerasan Ketua Kadin Cilegon Kembali Mencuat