Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 31 Maret 2021 | 09:15 WIB
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj seusai menerima kedatangan Kapolri Jenderal Idham Azis di Kantor PBNU. (Suara.com/Arga).

SuaraBanten.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama atau PBNU KH. Said Aqil Siradj mengatakan para pelaku teror melakukan aksinya lantaran mereka tergiur untuk  cepat mati dan ketemu bidadari.

Mereka berfikir dengan mati cepat, mereka akan cepat masuk surga dan akan dipertemukan dengan bidadari.

Said Aqil Siradj juga mengatakan kalau pelaku teror itu berasal dari kelompok yang sangat kecil.

Meskipun kecil, pada kenyataannya mereka memiliki nyali yang sangat besar untuk cepat mati dan bisa bertemu bidadari.

Baca Juga: Ketua PBNU Said Aqil Siradj: Wahabi dan Salafi Pintu Masuk Terorisme

Said Aqil Siradj berpendapat bahwa para pelaku teror memiliki keinginan yang berbeda dengan mayoritas orang biasa. Dimana para pelaku teror itu cenderung ingin cepat mati.

"Orang yang menghendaki kegaduhan itu kelompok kecil, very small group sebenarnya. Hanya saja mereka nyaring, nekat, berani mati, cepet masuk surga. Nah kita yang mayoritas tidak ingin cepat mati, itu bedanya di situ," kata Said Aqil Siradj saat membuka Webinar Mencegah Radikalisme & Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial, Selasa (30/3/2021).

"Mereka ingin cepat mati ingin cepat ketemu bidadari," tambahnya.

Maka dari itu tidak aneh apabila cara mereka melakukan aksi teror ialah dengan bunuh diri.

Tapi kata Said Aqil, para pelaku teror itu bukan hanya ingin membunuh dirinya sendiri.

Baca Juga: Jadi Komisaris PT KAI, Said Aqil Siradj Janji Tetap Kritis ke Penguasa

Tetapi juga ingin agar orang lain juga turut mati dalam aksinya.

Sebagaimana yang dilakukan oleh pelaku aksi amaliyah di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) lalu.

Mereka menjalankan aksi dengan menyasar para jemaat yang baru saja selesai menjalankan ibadah Minggu.

Load More