Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 26 Maret 2021 | 08:53 WIB
Omah Watu milik Sutini, warga RT 002/RW 005, Desa Genengharjo Wonogiri. (Solopos.com)

SuaraBanten.id - Sepintas sebuah batu besar berwarna hitam berlumut di RT 002/RW 005, Desa Genengharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri nampak seperti bongkahan batu besar biasa.

Namun siapa sanka, seorang perempuan bernama Sutini dan keluargnya sudah puluhan tahun tinggal di dalamnya.

Memang penampakan rumah Sutini benar-benar seperti batu besar berlumut. Namun, nyatanya rumah tersebut unik dan dan berbeda dari tetangganya.

Lantaran bentuk rumah tersebut seperti batu, masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan Omah Watu yang berarti rumah batu.

Baca Juga: Rumah Unik di Semarang Terbuat dari Ranting Pohon Jati

Sutini mengatakan, meski rumah itu sangat mirip dengan batu, namun bangunan itu bukan terbuat dari batu asli. Kata dia, rumah itu dari bahan bangunan layaknya rumah pada umumnya.

"Hanya saja desain rumah dibuat seperti batu berukuran besar seperti yang ada di perbukitan. Untuk luas rumah itu berukuran 9x9 meter," kata Sutini.

Saat Solopos.com-Jaringan Suara.com mengunjungi rumah Sutini di Tirtomoyo, Wonogiri, Kamis (25/3/2021), rumah berbentuk batu itu berwarna hitam.

Sebagian bangunan rumah itu juga diselimuti lumut hijau. Di sekitar rumah juga terdapat beberapa desain bangunan yang menyerupai bebatuan. Di samping Omah Watu terdapat kolam renang untuk anak-anak.

Tingkat Dua
Sementara itu di dalam rumah terdapat dua lantai dan berisi perlatan rumah tangga seperti, lemari, tempat tidur, meja, kursi dan lain-lain.

Baca Juga: Potret Rumah Unik di Perbatasan Kalimantan, Dapurnya Ada di Luar Negeri

Namun di dalamnya tidak ada sekat dinding, hanya ada empat pilar penyangga. Di dindingnya terdapat beberapa lubang yang berfungsi memperlancar sirkulasi udara atau berfungsi seperti jendela. Sedangkan pintu rumah hanya ada dua buah.

Sutini mengatakan, Omah Watu yang ia tinggali itu dibangun pada akhir 1997 dan selesai dibaangun pada 1999.

"Dulu yang membikin rumah ini suami saya. Sekarang masih kerja di Sumatra. Membuatnya bertahap, tidak sekali jadi. Sehingga penggarapannya cukup lama," kata dia kepada Solopos.com, Senin.

Viral
Ia mengatakan, pada 2018 rumah batu di Wonogiri yang ia miliki itu sempat viral. Dampaknya, banyak orang lokal maupun luar daerah yang penasaran dan mendatangi rumahnya.

Hingga saat ini beberapa orang juga masih ada yang berkunjung ke rumahnya hanya untuk sekedar melihat Omah Watu.

"Sejak viral itu banyak yang usul kalau di sekitar rumah saya ini ada kolam renangnya bagus. Intinya agar tempat ini tidak hanya viral sesaat, tapi juga bisa dikunjungi orang. Kalau ada kolam renangnya katanya semakin menarik. Kemudian anak saya membuatnya pada 2019," ungkap dia.

Sutini mengaku nyaman tinggal di rumahnya meski bentuknya berbeda dengan rumah pada umumnya.

"Nyaman dan betah. Sudah 20 tahun lebih juga tinggal di rumah ini. Ini kan sebenarnya bukan batu asli, hanya saja mirip batu. Bahan bangunannya sama seperti rumah lainnya, seperti pasir, semen, besi, batu koral dan lain-lain," kata Sutini.

Jadi Tempat Wisata
Bagi pengunjung yang penasaran dan ingin mengunjungi Omah Watu serta berenang di sana cukup mengeluarkan uang Rp5.000 per orang.

Pengunjung bisa menikmati keindahan alam dan pegunungan di sekitarnya. Karena lokasi rumah batu di Wonogiri itu berada di dataran cukup tinggi.

Putra Sutini, Nurwono, mengatakan sejak viral 2018 banyak pengunjung yang datang ke rumah ibunya.

Sebelum pandemi Covid-19, pada Minggu, bisa mencapai 300 pengunjung. Kolam renang yang dibangun itu baru berfungsi satu tahun kemudian terdampak pandemi.

"Dulu rumah saya juga di sini. Setelah menikah saya tinggal di rumah lain dengan istri saya. Kalau sebelum pandemi rumah ini dibuka pintunya. Kalau ada pengunjung langsung bisa masuk ke rumah dan keliling," kata Nurwono.

Load More