SuaraBanten.id - Pro kontra soal halal - haram vaksin AstraZeneca masih jadi pembahasan ramai. Namun, Pemerintah Kota Tangerang Banten memiliki jawaban sendiri.
"Kaitan halal - haram vaksin ini bukan kapasitas kita," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Puspemkot Tangerang, dilansir laman Antara, Rabu (24/3/2021).
Seperti diketahui, di Jawa Timur vaksin AstraZeneca sudah digunakan oleh ulama.
"Jadi kita mengikuti keputusan pemerintah pusat dan MUI saja jika vaksin ini bisa digunakan," ujar Arief.
Meskipun begitu, dia berharap, ke depannya para ulama melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa menjelaskan mengenai penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca ini agar program vaksinasi bisa berjalan lancar.
Saat ini, lanjutnya, Pemkot Tangerang masih menunggu kiriman vaksin lagi dari Pemerintah Pusat. Adapun vaksin yang diberikan yakni AstraZeneca.
"Jumlahnya sebenarnya sedikit, kita belum tahu akan mendapatkan berapa. Infonya akhir Maret akan dikirim," ujarnya.
Arief menuturkan, sebanyak 65.262 masyarakat di Kota Tangerang sudah divaksinasi Covid-19 hingga 20 Maret 2021 dengan vaksin Sinovac untuk kelompok tenaga kesehatan dan pelayanan publik. Vaksinasi dilaksanakan pada 24 Januari dan 25 Februari 2021 lalu.
Untuk tenaga kesehatan yang divaksinasi ada 13.570 orang dan petugas pelayanan publik ada 27.305 orang. Lalu kelompok lansia yang telah divaksin untuk dosis pertama ada 24.387 orang.
Baca Juga: Menunda Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Lebih Baik, Ini Kata Ahli
Pada tahapan vaksinasi selanjutnya untuk masyarakat Kota Tangerang, akan diinformasikan lebih lanjut mengikuti ketentuan dari pusat terkait pendistribusian vaksin selanjutnya.
Berita Terkait
-
Halal Haram Vaksin AstraZeneca, Walikota Tangerang Ikuti Keputusan MUI
-
Hasi Uji Coba, Vaksin AstraZeneca Efektif Cegah Covid-19
-
Sumbar Belum Jadi Daerah Prioritas Penerima Vaksin AstraZeneca
-
Riza Patria: Tugas Kami Tinggal Laksanakan Vaksinasi di Jakarta
-
Pemerintah Indonesia Targetkan Dapat 100 Juta Vaksin AstraZeneca
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur
-
PPP Lebak Kembali Usung Mardiono, Pilih Stabilitas di Tengah Isu Evaluasi Partai