SuaraBanten.id - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dianggap belum pantas pimpin Partai Demokrat. AHY pantas jadi Ketua Umum Partai Demokrat 10 tahun lagi.
Hal itu dikatakan Politisi senior Partai Demokrat Marzuki Alie. Sehingga Marzuki Alie meyakini menyebut sosok Moeldoko bisa jadi figur pengganti SBY, Bukan AHY.
Hal itu dia jawan menjawab pertanyaan terkait alasan Moeldoko yang notabenenya adalah pihak luar diangkat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
“Kenapa bukan AHY? AHY pasti akan datang pada waktunya. Bukan sekarang. Mungkin 5 atau 10 tahun yang akan datang,” ujarnya.
Baca Juga: Ungkit Iuran Bulanan Kader Demokrat, Jhoni Allen Tuding Ini ke SBY-AHY
Menurut Marzuki, AHY dapat mencari pengalaman dulu misalnya menjadi menteri sebelum nantinya dicalonkan sebagai Presiden.
Namun selama itu, biarkan ada figur lain dulu yang memimpin Demokrat.
Belum matangnya AHY ini menjadi alasan lain mengapa Moeldoko dipilih sebagai Ketum. Karena, menurut Marzuki, belum ada kader internal yang mampu, termasuk AHY.
“Inilah mengapa pilihan kita jatuh kepada Pak Moeldoko. Karena kita belum punya kader internal. Kalau kita punya kader internal seperti Mas AHY sudah siap nanti 5-10 tahun yang akan datang, tidak mungkin kita berikan kepemimpinan nasional ini kader dari luar. Kita akan usung kader dari dalam,” katanya.
Selanjutnya, Moeldoko juga diinginkan komitmennya untuk membesarkan Partai Demokrat.
Baca Juga: BW Bela Demokat Kubu AHY, PDIP: Kerjanya di TGUPP Anies Jauh dari Harapan
"Berikutnya juga, kita tahu, Pak Moeldoko belum berpartai, tentu kita inginkan komitmen beliau untuk membesarkan Partai Demokrat. Tentu kita pertimbangkan masalah kualifikasinya, pengalamannya, kemampuannya, dan sebagainya. Inilah menjadi pertimbangan kita, mengapa kita bersinergi kepada Pak Moeldoko,” ujar Marzuki.
Sebelum mengemukakan alasan detailnya, Marzuki terlebih dahulu menegaskan bahwa tidak ada intervensi negara dalam kisruh pengangkatan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Kalau pemerintah ikut campur, kata Marzuki, tidak mungkin kepolisian berani menolak laporan yang disampaikan oleh para pejuang-pejuang partai Demokrat (kubu KLB Deli Serdang).
Hal tersebut ia sampaikan melalui video di kanal YouTube ‘Bang MA Official’dengan judul ‘Episode Khusus: Melepas Demokrat dari Penguasaan Klan Cikeas,’ yang tayang pada Minggu (14/3/2021).
“Artinya apa? Kekuasaan tidak ada sama sekali ikut berperan dalam konstestasi ini, di dalam Kongres Luar Biasa (KLB) ini,” kata Marzuki Alie.
Marzuki Alie menekankan bahwa Moeldoko dalam pusaran kisruh Demokrat adalah sebagai seorang pribadi. Moeldoko, katanya, dipilih karena dinilai mampu menjadi figur pengganti sosok SBY yang sebelumnya telah mengangkat Partai Demokrat.
“Lalu, kita tahu, banyak sekali hujatan. Kami tidak bisa melawan media. Kami bukan pemain media. Kami tidak punya dan besar untuk bermain di media. Saya tahu itu. Saya tahu kekuatan di sana, bagaimana Pak SBY sejak lama ahli memainkan media. Tapi saya tidak punya kemampuan,” ungkap Mazuki.
“Kami punya hati nurani. Itulah kenapa kami bisa bersinergi kepada Pak Moeldoko, kami lihat ia bisa menjadi figur pengganti SBY,” tambahnya.
Terakhir, kata Marzuki, Moeldoko diharapkan mampu membangun koalisi untuk pertarungan di 2024 nanti.
“Artinya, Demokrat hanya 7 sekian persen, nggak mungkin jalan sendiri, pasti diperlukan dua partai lain yang punya satu visi untuk memperbaiki negeri ini atau menjadikan negeri ini lebih baik dari kondisi sekarang," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Tiket Pesawat Bisa Turun Sebelum Desember? AHY Beri Jaminan
-
Truk ODOL Jadi Biang Kerok Kecelakaan, AHY: Tidak Boleh Dibiarkan, Perlu Penertiban
-
Jejak Karier Merry Riana: Dari Tukang Bagi-bagi Brosur hingga Pengusaha Sukses dan Kini Stafsus Menko AHY
-
Dipercaya AHY Jadi Stafsus, Ini Riwayat Pendidikkan Motivator Merry Riana
-
Intip Bisnis Merry Riana, Motivator yang Ditunjuk Jadi Staf Khusus Menko AHY
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
Terkini
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten