Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 10 Maret 2021 | 15:32 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah saat ditemui wartawan, Rabu (10/3/2021) [Suarabanten.id/Alwan]

SuaraBanten.id - Sebanyak 1.500 dari total sekira 3.000 guru di Kota Cilegon saat ini sudah menerima vaksin Sinovac. Pemberian vaksin tersebut diklaim termasuk dalam tahapan guna mewujudkan sekolah tatap muka pada Juli 2021.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah mengatakan, para guru menerima vaksin di sejumlah faskes yang berada di masing-masing kecamatan.

"Infonya yang saya terima yang sudah Kecamatan Purwakarta, Ciwandan Pulomerak dan Jombang, totalnya kurang lebih sekira 1.500 guru," ungkapnya saat ditemui Suara.com di Dinas Pendidikan, Rabu (10/3/2021). 

Ismatullah mengungkapkan, saat ini ada sekitar 3.000 orang guru yang terdaftar. Ia memastikan, sisa guru yang belum menerima vaksin dalam waktu dekat.

Baca Juga: Asyik Kerokan di Salon Remang-remang, Pria Ini Lemas Saat Digerebek

"Sisanya yang belum divaksin tinggal nunggu schedule saja," ujarnya. 

Namun, apabila pelajar juga wajib divaksin, lanjut Ismatullah, maka total ada 72.000 siswa yang harus vaksinasi sebelum penerapan sekolah tatap muka.

"Kemarin baru 3000an siswa yang divaksin, semoga terkejar 72.000 sebelum tatap muka dimulai," harapnya. 

Lebih lanjut, Kota cilegon menyatakan kesiapannya dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka. Namun, hal itu tetap merujuk pada kebijakan dari pemerintah Pemprov dan Pemerintah Pusat.

"Intruksi dari gubernur dan pusat kita ikuti saja sambil menyiapkan protokol Covidnya," ungkapnya. 

Baca Juga: Marak ASN Poligami, Wakil Wali Kota Cilegon Segera Lakukan Tindakan Tegas

Pihaknya juga sudah menyiapkan skema tertentu guna mempermudah pelaksanaan belajar tatap muka dengan protokol kesehatan.

"Sesuai protokol covid-19 yang masuk 50 persen dulu, diberlakukan dua sift, guru dan siswa yang masuk hanya yang sehat," jelasnya. 

Ia juga sudah meminta bagi guru atau staf sekolah yang sakit maka dipersilakan untuk tidak mendatangi sekolah alias melaksanakan sekolah daring.

"Termasuk juga anak yang orangtuanya tidak setuju belajar tatap muka kami akan tetap sedikan pembelajaran daring," pungkasnya. 

Load More