Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 05 Maret 2021 | 09:05 WIB
Sultan Ageng Tirtayasa

SuaraBanten.id - Banten tidak terlepas dari sosok Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa adalah sultan Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa putra Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Rau Martakusuma. Sultan Ageng Tirtayasa menjadi Sultan Banten periode 1640-1650.

Seperti dilansir situs Pemprov Banten, ketika kecil Sultan Ageng Tirtayasa bergelar Pangeran Surya.

Ketika ayahnya wafat, ia diangat menjadi Sultan Muda bergelar Pangeran Rau atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.

Baca Juga: Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Positif COVID-19

Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Ia dimakamkan di Mesjid Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651-1683, ia memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda.

Masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Kemudian Sultan menolak perjanjian ini dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka.

Saat itu Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan islam terbesar.Di bidang ekonomi, ia berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membuka sawah-sawah baru dan mengembangkan irigasi.

Dibidang Keagamaan, ia mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti kerajaan dan penasehat Sultan.

Baca Juga: Jokowi Singgung Sosok Syekh Nawawi Al Bantani di Untirta Banten, Siapa Dia?

Ketikaterjadi sengketa antara kedua putranya, Sultan Haji dan Pangeran Purbaya, Belanda ikut campur dengan sekutu dengan Sultan Haji untuk menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa.

Load More