SuaraBanten.id - Produksi massal batik anti bakteri yang digagas Balai Kerajinan Besar dan Batik tahun ini mendapatkan dukungan penuh Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti usai penelitian ini sukses.
“Pengembangan batik antibakteri merupakan bagian dari diversifikasi produk. Hasil penelitian tersebut memiliki manfaat langsung di masyarakat, baik produsen maupun konsumen,” kata LaNyalla, Rabu (3/3/2021).
Pria yang pernah menjabat Ketua Umum PSSI itu mengaku optimis batik ini akan memiliki tempat di masyarakat. Alasannya, belakangan masyarakat kian memahami pentingnya aspek kesehatan dari beragam produk.
“Kain batik anti bakteri ini akan memiliki pasar tersendiri, mengingat semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan diri sendiri, termasuk saat akan memilih produk industri yang akan digunakannya," ungkapnya.
Baca Juga: Viral Uang Redenominasi Rp100 Berwajah Jokowi, Warna Merah dan Motif Batik
Di sisi lain, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini meminta agar sosialisasi mengenai kegunaan kain anti bakteri dilakukan secara masif agar masyarakat mendapat informasi utuh dan menyeluruh, sehingga menghindari berita hoaks.
"Masyarakat harus mendapat penjelasan mengenai kegunaan kain ini, khasiatnya untuk apa serta manfaat yang didapat jika menggunakan produk ini. Ini adalah inovasi yang baik yang harus terus dikembangkan," ungkap Senator Dapil Jawa Timur tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Titik Purwati Widowati menyampaikan, produksi massal batik anti bakteri tersebut akan bekerja sama dengan pihak swasta.
"Kami tidak boleh produksi sendiri. Jadi nanti yang memproduksi sepenuhnya perusahaan swasta," kata Titik di Yogyakarta, Selasa (2/3/2021).
Ia menyebut, saat ini batik tersebut masih dalam tahap pengembangan skala laboratorium. Selain itu, harga batik tersebut diperkirakan masih terlalu mahal untuk dipasarkan.
Baca Juga: Potret Kerennya Bagus Kahfi Pakai Batik saat Resmi Diperkenalkan FC Utrecht
Batik anti bakteri tersebut merupakan salah satu wujud diversifikasi produk batik seperti yang didorong Kementerina Perindustrian.
Berita Terkait
-
Penelitian Sukses, Kain Batik Antibakteri Siap Diproduksi Massal
-
Blak-blakan Pengusaha Batik Soal Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19 Sumbar
-
5 Motif Batik Yogyakarta, Punya Ciri Khas dan Sarat Filosofi
-
Tidak Hanya di Jawa, di Rumah Batik Palembang Pengunjung Belajar Membatik
-
Riau Kenalkan Batik Corona & Janda Bolong, Terinspirasi Kondisi Sosial
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Desa Hargobinangun Masuk 40 Besar BRILiaN, UMKM Lokal Terus Berkembang Bersama BRI
-
Akselerasi Inklusi Keuangan di Pedesaan, Bank Mandiri Gandeng BUMDes dan UMKM Lokal
-
Undang Ratusan Industri dan Ormas, Kapolres Cilegon Pastikan Tak ada Ampun Bagi Preman
-
Ketua, Waka Kadin Cilegon, dan Ketua HNSI Jadi Tersangka, Buntut Minta Jatah Proyek Tanpa Lelang
-
Ancam Setop Proyek CAA, Ketua HNSI dan HIPMI Digilir Polda Banten