SuaraBanten.id - Meteor jatuh di Lampung dijual seharga ongkos naik haji. Berat meteor itu 1,7 kg.
Penjualnya adalah Sukirno, warga Dusun 8, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Meteor itu ditemukan di sawah bulan lalu.
Sukirno mengatakan hasil penjualan batu meteor seberat 1,7 kilogram itu, kalau mencukupi, niatnya untuk naik haji.
"Iya memang rencananya mau saya jual. Uangnya itu untuk kebutuhan, terus kalau memang cukup untuk saya dan istri naik haji," kata dia, Selasa (9/2/2021).
Selain untuk kebutuhan, dirinya juga mengaku tidak tahu batu meteor tersebut hendak diapakan.
"Saya cuma petani biasa, tidak tahu batu itu mau diapakan. Kalau saya simpan juga untuk apa," katanya lagi. Sukirno hingga kini belum mematok harga batu meteor miliknya tersebut. Sebab, ia tak tahu berapa harga pasti batu yang ditemukan di lahan sawahnya.
"Makanya itu saya tidak menggebu-gebu mau menjualnya. Kalau ada yang menawar, ya, saya pertimbangkan dulu," ujarnya.
Sebelumnya, warga Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah digegerkan dengan penemuan batu meteor pada 28 Januari 2021 lalu.
Batu pertama ditemukan di rumah Munjilah dengan berat 2,2 kg dan kedua ditemukan Sukirno di sawah miliknya.
Tim peneliti dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) sempat memastikan batu asing yang menghantam rumah salah satu warga di dusun 5 Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Lampung adalah sisa batu meteor yang sampai ke bumi atau meteorit.
Baca Juga: Warga Lampung Tengah Ingin Jual Batu Meteor untuk Naik Haji
Hal tersebut dilihat dari kandungan batuan yang secara langsung diteliti oleh dua peneliti Itera yaitu Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Robiatul Muztaba yang juga peneliti di Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) dan Dosen Teknik Geologi Danni Gathot Harbowo, di lokasi penemuan, Jumat (29/1/2021).
Robiatul Muztaba memastikan batuan yang ditemukan warga benar adalah sebuah batu meteorit. Sesuai dengan beberapa ciri seperti batuan memiliki kandungan logam atau lebih dikenal dengan stony-iron, serta memiliki sisi hitam di batuan akibat dari gesekan meteor dengan atmosfer.
"Sesuai ciri-cirinya, batu tersebut mengandung unsur logam atau stony-iron dan sudah kami uji dengan magnet, dan ketika ditemukan pemilik rumah, batu tersebut dalam kondisi hangat, itu merupakan dampak bebatuan yang bergesekan dengan atmosfer, ada proses pembakaran di sana,” ujar Aji.
Berita Terkait
-
Misteri Bola Api di Langit Cirebon Terkuak, Polisi: Bukan Meteor, Tapi Lahan Tebu Dibakar
-
Meteor Sebesar Apartemen Guncang Cirebon, BRIN: Jika Jatuh di Darat Kawahnya 5 Meter
-
Fakta-Fakta Hujan Meteor Draconid yang Salah Satunya Jatuh di Cirebon
-
Misteri Dentuman Keras dan Bola Api di Langit Cirebon Terpecahkan, Ini Penjelasan Ahli dan BMKG
-
Benda Langit Misterius Meledak di Langit Cirebon, Benarkah Meteor Raksasa Jatuh di Laut Jawa?
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
Terkini
-
Tehyan, Simbol Akulturasi Tionghoa Benteng Diusulkan Jadi Warisan Budaya Nasional
-
4 Perusahaan Terkontaminasi Cesium-137, Apa Solusi Pemerintah?
-
Pembangunan PSEL Tangsel, Pengamat: Masyarakat Harus Sabar, Hasilnya untuk Masa Depan
-
Pesan Mengerikan 'Bawa Bom' dan Uang Tebusan di Balik Teror Sekolah Internasional Tangerang
-
Melawan Maut di Bawah Reruntuhan, Kisah Pilu Ibu dan Anak Terluka Robohnya Dua Billboard Tangsel