Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 09 Februari 2021 | 14:19 WIB
Keluarga Ustadz Maaher At-Thuwailibi memanjatkan doa di samping pusara usai proses pemakaman di Kompleks Pemakaman Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBanten.id - Ustadz Maaher dimakamkan di sebelah Syekh Ali Jaber. Ustadz Maaher dimakamkan di komplek pemakaman Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021).

Ustadz Maaher dimakamkan tepat di samping makam Syekh Ali Jaber.

Pendiri Pesantren Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur, menjelaskan, pemakaman almarhum di pesantren miliknya adalah karena permintaan dari keluarga Ustadz Maaher. Ia mengaku merasa terhormat menyetujui permintaan tersebut.

"Kehormatan dong, karena kita jagain hamba Allah. Sedekah terbaik kan juga termasuk. Ini bisa jadi sedekah abadi sampai hari kiamat," jelas Ustadz Yusuf Mansur, Selasa (9/2).

Baca Juga: Ferdinand Semprot Novel Baswedan Propaganda Kematian Ustadz Maaher

Pemakaman di komplek pesantren akan menjadi kebaikan bagi almarhum.

Salah satu balita putra Ustadz Maaher At-Thuwailibi ikut menabur bunga di pusara ayahnya usai dimakamkan di Pesantren Tahfiz Daarul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (9/2/2021). [Suara.com/Wivy]

"Di sini kan pesantren Al Quran, tiap hari santri santri baca Al Quran, baik buat kiai, baik buat ulama," tuturnya.

Ustadz Yusuf mengatakan, keluarga menghubungi dirinya setelah Ustaz Maaher dilaporkan meninggal pada Senin (8/2/2021) malam. Tanpa pikir panjang, ia menerima permintaan keluarga tersebut.

"Disiapkan (komplek makam) memang untuk orang tua, untuk Kiai Jamil, Kiai Tarmizi, Kiai Kosasih. Karena kami pengennya jadi satu sama santri. Terus mulai masuk ada Syekh Ali, sekarang ada Ustaz Maaher, Insya Allah ada kebaikan," tuturnya.

Dia mengaku sering berkomunikasi dengan Ustaz Maaher lewat telepon, terlebih saat almarhum berada di penjara. Yusuf berdiskusi dengan Ustaz Maaher soal ekonomi hingga permintaan maafnya kepada semua pihak yang merasa tersakiti.

Baca Juga: Dalih Takut Bikin Malu Keluarga, Polisi Ogah Buka-bukaan Penyakit Maaher

"Obrolan terakhir beberapa hari lalu, beliau minta maaf saja kepada semua pihak, sama Habib yang di Pekalongan juga dan semua pihak yang pernah merasa tersakiti. Mudah-mudahan jadi akhir yang sempurna," jelasnya.

Load More