SuaraBanten.id - Para nelayan di pesisir Lebak kian kesulitan dilanda paceklik. penyebabnya karena mereka berhenti melaut selama sebulan belakangan yang disebabkan cuaca ekstrem yang terus melanda.
“Iya, sudah lebih dari satu bulan ribuan nelayan tidak melaut. Karena itu, nelayan di sini dengan melalui musim paceklik,” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun Ahmad Hadi kepada awak media, Minggu (7/2/2021).
Ia menjelaskan, cuaca ekstrem dengan kondisi angin kencang dan gelombang tinggi mengancam keselamatan nelayan yang nekat melaut.
Dengan alasan ini, ia dan pemerintah baik desa maupun kecamatan selalu mengingatkan warga pesisir yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan untuk sementara berhenti melaut sembari menunggu cuaca membaik.
“Lebih baik di rumah memperbaiki alat tangkap ikan atau mencari pekerjaan lain yang lebih aman untuk menutupi kebutuhan hidup. Jangan memaksa melaut, karena membahayakan jiwa para nelayan,” kata Hadi, melansir Bantenhits (jaringan Suara.com).
“kalaupun (memaksa) hasilnya kurang, sehingga pasokan ikan ke TPI Binuangeun dan TPI lain di Lebak selatan sangat minim,”tambahnya.
Ditemui terpisah, dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama, BMKG sudah merilis peringatan dini gelombang tinggi pada 6 – 8 Februari 2021 di pesisir pantai Lebak selatan.
“Peringatan dini gelombang tinggi di pesisir Lebak selatan harus menjadi perhatian para nelayan. Jangan nekat melaut, karena kondisi cuaca sedang tidak bersahabat,” terangnya.
“Masyarakat nelayan kita imbau hati-hati dan waspada. Kalau tidak memungkinkan, jangan memaksa untuk pergi melaut. Saya kira, mereka lebih paham mengenai kondisi tersebut, karena puluhan tahun beraktivitas di laut,” tutupnya.
Baca Juga: Lebak PSBB Tahap IV, Desa Tak Patuh Prokes Siap Potong Alokasi Dana
Berita Terkait
-
Masuk Hari Ketiga, Kota Semarang Masih Banjir
-
Waduh! 3 Pasang Pengantin di Lebak Gagal Pesta Usai Dibubarkan Satgas Covid
-
Nelayan Ricuh, Pukul-pukulan dan Tusuk-tusukan di Bintan
-
Cuaca Ekstrem, Banjir Masih Genangi Beberapa Wilayah di Kota Semarang
-
Pemerintah Berencana Beri Uang Pensiun bagi Nelayan
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
- 6 Rekomendasi Mobil Keluarga Daihatsu Harga di Bawah Rp 70 Juta, Irit dan Bandel
Pilihan
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
-
4 Rekomendasi HP Gaming RAM 12 GB Memori 512 GB, Harga di Bawah Rp 5 Juta Terbaik Juli 2025
-
BPS Mendadak Batalkan Rilis Jumlah Penduduk Miskin RI Usai Adanya Perbedaan Data Dengan Bank Dunia
Terkini
-
Modus Keji Paman di Serang Perkosa Keponakan di Samping Sang Istri: Ini Aib Kamu Sendiri
-
Dilepas Andra Soni, Dua Paskibraka Nasional Asal Banten Target Pasukan Inti
-
Kasus "Obat Setelan" Apotek Gama Dilimpahkan ke Kejari Cilegon
-
Babak Baru Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek, Kini Dilimpahkan ke Kejaksaan
-
Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Lapor Polisi, Korban Lain Diimbau Ikut Laporkan!