Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Kamis, 04 Februari 2021 | 10:19 WIB
Ilustrasi seorang pendonor sedang melakukan cek kesehatan sebelum tranfusi darah. [Suarajogja.id / Mutiara Rizka]

SuaraBanten.id - Pandemi Covid-19 menjadi penyebab dari menipisnya stok darah karena dihindarinya kerumuman massa, yang biasanya dilakukan saat pendonoran darah.

Melihat hal ini PMI tidak tinggal diam, mereka memiliki strategi lain untuk mengantisipasinya. Menurut petugas UDD PMI Pandeglang, Atina Salama, PMI menggandeng Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang.

PMI mengarahkan keluarga pasien sebagai pendonor. Cara tersebut dianggap efektif di tengah krisis darah di UDD.

“Solusinya adalah, selama masa Covid-19 memotivasi keluarga pasien sebagai pendonor keluarga. Saat pasien butuh darah, kita arahkan keluarga menyumbangkan darahnya. Untuk menjamin stok tersedia paling dengan cara seperti itu,” ucapnya dilansir laman Bantennews, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Cerita Ibu Muda Usai Melahirkan, Pulang Diangkut Perahu Terjang Banjir

Sebagai usaha memenuhi kebutuhan darah itu, Atina mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan mendonor. Menurutnya, gerakan berdonor darah merupakan upaya untuk menyalamatkan sesama.

“Selama ini, kesadaran masyarakat Pandeglang sendiri untuk mendonorkan darahnya masih sangat rendah,” tambahnya.

Sebagai informasi stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pandeglang, tiap bulan membutuhkan sekitar 800 kantong darah.

Saat ini, stok darah hanya sebanyak 56 kantong. Terdiri atas golongan darah A sebanyak 18 kantong, golongan darah B sebanyak 13 kantong, golongan darah O 18 kantong, dan golongan darah AB 7 kantong.

Baca Juga: Wabah Covid-19 Mengganas, Stok Darah di Pandeglang Kian Menipis

Load More