SuaraBanten.id - Stok darah di unit donor darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pandeglang turut terdampak wabah dan bencana alam yang terus menerpa.
Stok darah kian menipis, sementara tiap bulan PMI Pandeglang membutuhkan sekitar 800 kantong darah namun saat ini stok darah hanya sebanyak 56 kantong.
Jumlah itu terdiri atas golongan darah A sebanyak 18 kantong, golongan darah B sebanyak 13 kantong, golongan darah O 18 kantong, dan golongan darah AB 7 kantong.
“Jadi stok kita terbatas, itu sudah jelas. Dan untuk kebutuhan kita setiap bulannya itu sekitar 800 kantong darah,” kata petugas UDD PMI Pandeglang, Atina Salama kepada Bantennews (jaringan Suara.com), Rabu (3/2/2021).
Ia melanjutkan, larangan berkerumun membuat PMI kesulitan melakukan kegiatan donor darah. Selama ini, sebagian besar stok darah PMI Pandeglang disuplai dari pendonor yang hadir di kegiatan sosial maupun kegiatan lainnya.
“Sekarang kan masih dalam pandemi Covid-19, jadi untuk kegiatan-kegiatan donor darah itu mengundang banyak orang. Makanya kita hentikan sementara, tapi jika ada masyarakat yang ingin berdonor, silahkan saja. Kita tidak melarang, kalau memang ada warga yang ingin mendonorkan darahnya kesini,” ungkapnya.
Guna mengatasi masalah ini, Arina melanjutkan MI bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang mengarahkan keluarga pasien untuk jadi pendonor.
“Solusinya adalah, selama masa Covid-19 memotivasi keluarga pasien sebagai pendonor keluarga. Saat pasien butuh darah, kita arahkan keluarga untuk menyumbangkan darahnya. Untuk menjamin stok tersedia paling dengan cara seperti itu,” ucapnya, melansir Bantennews (jaringan Suara.com).
Untuk memenuhi kebutuhan darah itu, Atina mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan mendonor. Karena menurutnya, gerakan berdonor darah merupakan upaya untuk menyalamatkan sesama.
Baca Juga: Tragis! Sapul Tewas Bersimbah Darah Usai Pamit Ngapelin Cewek
“Selama ini, kesadaran masyarakat Pandeglang sendiri untuk mendonorkan darahnya masih sangat rendah,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Warga Pandeglang Dengar Dentuman Misterius: Suara Kencang dari Laut
-
Geger! Dentuman Misterius Tengah Malam Terdengar di Pandeglang Banten
-
Jalan Rusak, Warganet Sindir Bupati Serang: Jogging ke Desa Koper Kompa Bu
-
8 Desa di Pandeglang Dilanda Banjir Usai Hujan Turun Semalaman
-
Pelaku Penusukan Pandeglang Beberkan Kronologi hingga Jalankan Aksinya
Terpopuler
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
-
Statistik Mengkhawatirkan Sandy Walsh, Pantas Turun Kasta ke ASEAN?
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya
Terkini
-
Ketukan Palu Hakim Vonis Mati Terdakwa Mutilasi Serang, Keluarga Korban Puas
-
Panduan Lengkap Harga Produk Hirostar, Pilihan Raket Terbaik Untukmu
-
3 Fakta Miris Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' Demi Cabuli Anak Tiri
-
Miris! Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' untuk Cabuli Anak Tiri Melalui Aplikasi Online
-
Ini Modus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa di Banten