SuaraBanten.id - Aksi penolakan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 11 orang cleaning service dan security yang bekerja di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak ricuh, Senin (1/2/2021).
Diketahui, sebanyak 7 security dan 4 cleaning service yang sudah habis masa kontrak per 31 Januari lalu dikabarkan tidak akan diperpanjang kontraknya.
Massa menolak dilakukan PHK pada 11 rekannya dan meminta semua dipekerjakan kembali.
Massa aksi yang melihat salah satu manajemen Indonesia Ferry Property (Ifpro) di salah satu tenan kopi di Mal Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, lalu menggiringnya keluar.
Baca Juga: Di-PHK, Security dan Cleaning Service Geruduk Dermaga VI Pelabuhan Merak
"Tarik paksa saja Darmawan (penanggung jawab KSO Ifpro—red). Kita nunggu untuk ngomong soal PHK malah enak-enakan ngopi di sini," ujar salah satu masa aksi.
Penanggung Jawab KSO Ifpro Darmansyah diminta untuk menemui para pekerja untuk menerima aspirasi mereka.
Darmansyah juga ditarik massa dan dibawa ke Kantor PT. angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Merak.
Puluhan massa aksi dan Darmansyah berjalan dari Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak menuju PT ASDP melalui akses kendaraan Dermaga 6.
Massa menginginkan adanya pertemuan dengan pihak Ifpro, GM ASDP Merak dan para pegawai.
Baca Juga: Gara-gara Banyak PHK Massal, Angka Pengangguran di Cimahi Naik Drastis
Sesampainya di lobi PT. ASDP Merak, perwakilan massa aksi diminta untuk menemui GM ASDP dan perwakilan Ifpro.
Namun, mereka menolak upaya mediasi tersebut dan meminta pertemuan dilakukan dengan menghadirkan semua massa aksi.
"Kami tidak ingin hanya perwakilan saja yang ditemui. Kami ingin semua ditemui, atau GM ASDP Merak temui kita dan bilang rencana PHK ini dibatalkan," ujar salah satu massa aksi Diki Maulana Syaf.
Sempat terjadi cekcok antara massa aksi, di mana sebagian massa bersedia menemui GM ASDP Merak dan Perwakilan Kerjasama Operasi (KSO) Ifpro dan ISS, namun sebagian lagi menolak bertemu jika hanya perwakilan yang ditemui.
Personel Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak menemui massa aksi dan meminta mereka menunda penyampaian aspirasi keesokan harinya, Selasa (1/2/2021).
Kontributor : Hairul Alwan
Berita Terkait
-
Darurat Investor: Umur Nissan Cuma Tinggal Setahun Lagi?
-
Boikot McDonald's Memperburuk Keuangan Sosro, Bakal Ada PHK Massal?
-
ASDP Transformasi Bakauheni Harbour City Dari Pelabuhan Jadi Destinasi Wisata Terintegrasi
-
Masa Depan Suram? Nissan PHK Ribuan Karyawan di Tengah Krisis
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Jadi Calon Bupati Serang, Ratu Zakiyah Tak Coblos Dirinya Sendiri, Kenapa?
-
Sikap Ramah dan Profesional CS BRI Bagi Penyandang Disabilitas Tuai Atensi Positif Publik
-
Malam Jelang Pencoblosan, KPU Cilegon Musnahkan 427 Surat Suara Rusak
-
Tinjau Penanganan Banjir di Tangerang, Al Muktabar Dorong Pembuatan Turap Permanen
-
5 Produk yang Dijual di Blibli