SuaraBanten.id - Kota Serang banjir sampaj selama pandemi COVID-19. Sebanyak 800 ton sampah dibuang ke TPA Cilowong setiap hari.
Ditambah armada pengangkut dan sumber daya manusia (SDM) untuk menangani sampah terbatas. Ini membuat Pemerintah Kota Serang kewalahan menangani sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, Ipyanto mengatakan, selama pandemi COVID-19, sampah di Kota Serang mencapai 800 ton setiap hari.
Sementara armada yang dimiliki DLH hanya 35, itu dirasa kurang ideal.
“Termasuk yang 6 kendaraan yang baru, petugas kebersihan juga di lapangan hanya 350 orang, kalau kita ambil contoh daerah lain terus terang saja menurut saya tidak adil, karena mereka di gajih bawah UMR dan gajinya di potong BPJS dan Jamsostek,” katanya.
Kondisi ini juga diperparah dengan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kecamatan Taktakan yang tidak optimal.
Ditambah TPSA itu juga digunakan oleh Pemkab Serang dalam membuang sampah.
Meski demikian, Pemkot Serang suka tidak suka, mau tidak mau menerima hal tersebut, mengingat sejak awal dibangun pada 5 April 1995 TPSA tersebut berada di wilayah Kabupaten Serang.
“(Namun) pada tahun 2008 itu diserahkan dari Kabupaten ke kami (Kota Serang), sekarang ketebalan sampah di TPSA Cilowong sudah mencapai 15 meter,” pungkasnya.
Baca Juga: Kasus Virus Corona Covid-19 di Prancis Hampir 3,2 Juta
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Alasan Covid Dimentahkan, Pengacara Roy Suryo Sebut Jawaban Kejagung soal Eksekusi Silfester Absurd
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
Tersangka Korupsi Masker Covid-19, Eks Wabup Sumbawa Bakal Ditahan Polisi Hari Ini?
-
Palu Banding Lebih Berat: Vonis Koruptor APD Kemenkes Budi Sylvana Naik Jadi 4 Tahun Penjara
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Bukan Mees Hilgers, Klub Prancis Boyong Pemain yang Namanya Sunda Banget!
-
Dari Kerudung Pink hingga Jaket Ojol: Kisah di Balik 3 Warna yang Mengguncang Aksi Demo di Indonesia
-
Dikabarkan Sudah Memberi Surat ke Prabowo di Hambalang, Ini Dampaknya jika Sri Mulyani Mundur
-
Investor Wajib Waspada! OJK Imbau Jangan Telan Mentah-mentah Rumor Unjuk Rasa
-
Lari Bukan Lagi Soal Pace: Fenomena 'Pelari Kalcer' Gen Z yang Dikonfirmasi Data Strava
Terkini
-
Gubernur Andra Soni: Suara Ulama Didengar!
-
Tragedi Malam di Serang: Pick Up Angkut 12 Buruh Nyemplung ke Sungai, 1 Tewas Terjepit
-
BRI Kucurkan KUR Rp99,31 Triliun, Sektor Pertanian Jadi Primadona
-
4 Fakta Inspiratif di Balik Aksi Pemuda Sibilik Tambal Jalan yang Rusak Puluhan Tahun
-
Jalan Rusak Puluhan Tahun, Pemuda Kampung Sibilik Gotong Royong Modal Sumbangan Semen dan Pasir