Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 01 Februari 2021 | 09:09 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau banjir di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama]

SuaraBanten.id - Netizen di Twitter turut menyuarakan uneg-uneg usai Presiden Jokowi menyebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sejak 11 Januari lalu tidak efektif. 

"PSBB. Tidak efektif. PPKM. Tidak efektif. Saya usul besok pakai istilah PMP. Pembatasan Mobilitas Penduduk," tulis dr. Andi Khomeini Takdir melalui akun @dr_koko28.

Cuitan tersebut lantas mendapatkan beragam komentar dari warganet di Twitter. Mereka turut memberi masukan dengan gaya yang kocak.

"Saya usul namanya jadi PPKN: Pembatasan Pergerakan Komunitas Nongkrong (supaya gak nongkrong) Yang dibarengi dengan upaya: IPS: Isolasi Pergerakan Sosial (utk org dewasa) dan IPA: Isolasi Pergerakan Anak-anak," tulis @abah_kican.

Baca Juga: Pengusaha Sidoarjo Mengadu ke Ulama Solo: Bangkrut Gara-gara PPKM

Sebelumnya, presiden menyebut PPKM Jawa-Bali sejak 11 Januari lalu tidak efektif. Bahkan, ia menyebut penerapannya juga tak konsisten.

Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas yang turut dihadiri sejumlah menteri di kabinetnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM, tanggal 11-25 Januari. Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif," ujar Jokowi dalam rapat yang dipublikasikan melalui akun YouSube sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).

Jokowi menyebut, sejak PPKM diterapkan tingkat aktivitas masyarakat masih saja tinggi. Padahal, aturan ini dibuat agar kegiatan masyarakat dibatasi.

Baca Juga: Videografis: Mengenal Perbedaan Istilah PPKM dan PSBB

Load More