Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani | Manuel Jeghesta Nainggolan
Kamis, 21 Januari 2021 | 10:58 WIB
Pabrik Volkswagen di negara bagian Puebla, Meksiko, kembali dibuka di tengah pandemi COVID-19. Sebagai ilustrasi pabrik Volkswagen [AFP]

SuaraBanten.id - Volkswagen menyatakan bahwa perusahaannya mengalami penrunan penjualan di Negeri Tirai Bambu, China. Adapun penyebabnya adalah kelangkaan pasokan chip.

"Volkswagen AG kehilangan penjualan puluhan ribu mobil di China. Kekurangan pasokan chip global telah mempengaruhi produksi pada Desember lalu," kata Stephan Wollenstein, Kepala Operasi Volkswagen China, dikutip dari Business Insider.

Serupa Volkswagen, Nissan dan Honda juga merasakan kendala serupa. Saat itu, Nissan mengumumkan bakal memangkas produksi Nissan Note mulai Januari 2021 akibat kurangnya chip semikonduktor.

Salah satu perusahaan otomotif yang turut merasakan kondisi serupa adalah pabrikan dari negara sama dengan Nissan, yaitu Honda.

Baca Juga: Bos Volkswagen Tegaskan Bahwa Ducati Tidak Dijual

Ilustrasi chip mikro  [Shutterstock]

Langkanya komponen ini disebabkan tingginya permintaan konsumen pasca pandemi virus Corona. Hasilnya, terjadi penundaan produksi baik di sektor pembuat mobil serta pembuat barang elektronik.

Rencananya, Nissan akan mengurangi output produksi untuk Nissan Note di pabrik Oppama, Jepang. Nikkei saat itu melaporkan bahwa Nissan akan menurunkan pembuatannya sekitar 5.000 unit untuk Januari, atau turun dari sepertiga rencana semula, 15.000 unit.

Sektor otomotif memang tidak melakukan pemesanan dalam jumlah banyak untuk komponen semikonduktor. Atau kalah dari perusahaan IT yang memproduksi hardware dan software. Akan tetapi, kekurangan pasokan untuk material ini mampu memberikan dampak terhadap angka produksi.

"Terdapat beberapa dampak dalam pasokan suku cadang," demikian komentar juru bicara Honda.

Baca Juga: Volkswagen Siapkan DC Wallbox, Pengisi Daya Baterai Mobil Listrik di Rumah

Load More