Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 10 Januari 2021 | 12:28 WIB
Posko crisis center Sriwijaya Air jatuh di Terminal 2 D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang Banten, pada Minggu (10/1/2021) sepi. (Suara.com/Tion)

SuaraBanten.id - Posko crisis center Sriwijaya Air jatuh di Terminal 2 D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang Banten, pada Minggu (10/1/2021) sepi. Pantauan Suara.com di lokasi, hanya beberapa dari keluarga penumpang pesawat Sriwijaya yang datang ke posko tersebut.

Berdasarkan data yang diterima Suara.com di lokasi, sejak pagi hari hingga siang, baru terdapat 14 orang dari keluarga penumpang yang datang ke posko crisis center.

"Sampai saat ini yang datang itu 14 orang dari keluarga penumpang. Namun, jika di total dari kemarin itu sebanyak 79 orang," ujar salah seorang petugas posko crisis center kepada Suara.com, Minggu (10/1/2021).

Berbeda dengan kondisi sebelumnya, Sabtu (9/1/2021) malam, posko crisis center ramai didatangi keluarga korban.

Baca Juga: Keluarga Yakin Kopilot Sriwijaya Air SJ182 Masih Hidup

Serpihan pesawat Sriwijaya jatuh ditemukan. (Suara.com/Novian)

Kendati demikian, sejumlah awak media tampak masih menunggu di posko crisis center. Tidak hanya para jurnalis, polisi hingga TNI juga masih berjaga di posko tersebut.

Direktur Utama Sriwijaya Air, Jeferson Irwin Jauwena menerangkan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap para keluarga korban dari pesawatnya.

"Kami sediakan posko crisis center ini untuk memberikan layanan informasi lebih lanjut kepada keluarga penumpang. Dan kita akan melakukan pendampingan kepada mereka," ujarnya di depan posko crisis center.

Kemudian, Jeferson kembali mengingatkan, pihaknya juga memberikan nomor hotline bagi para keluarga penumpang yang mencari informasi.

"Tidak hanya posko, pihak maskapai juga menyediakan hotline untuk informasi penumpang pesawat. Hotline yakni 02180637817," sebutnya.

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Duka Cita Atas Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Evakuasi korban Sriwijaya Air di JICT II (Suara.com/Adit Rianto)

"Posko cirisis center tersebut terbuka selama 24 jam dan siap melayani keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi," sambungnya.

Juru bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, dalam pesawat SJ 182 mengangkut 62 orang, terdiri 50 penumpang diantaranya 40 dewasa, 7 anak -anak dan 3 bayi dan ditambah 12 kru.

"Kita informasikan bahwa jumlah yang berada didalam pesawat 62 orang. Dari jumlah itu, 50 penumpang, 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 12 kru," ungkapnya semalam.

Aditia menuturkan, layanan nomor hotline tersebut aktif selama 24 jam. Artinya, menurutnya, kapanpun bagi keluarga penumpang dapat menghubungi.

"Layanan hotline 24 jam kami sediakan. Jadi jangan khawatir," ungkapnya.

Sebelumnya, Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu (9/1/2021) sore.

Pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak. Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar24, menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT.

Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak

Namun, data Flightradar24 menunjukkan, B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.

Pesawat tampak sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, tetapi tiba-tiba kehilangan ketinggian. Kecepatan pesawat juga turun drastis. Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 358 knots.

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

Load More