SuaraBanten.id - DPRD Kota Tangerang mengusulkan penambahan dua rumah sakit di daerah itu. Penambahan rumah sakit dinilai perlu melihat jumlah warga Kota Tangerang yang cukup banyak yakni hampir mencapai 2 juta jiwa.
Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Saeroji mengatakan, saat ini keberadaan puskesmas memang sudah tinggal beberapa daerah lagi yang belum ada. Namun menurutnya, pelayanan kesehatan masyarakat tidak cukup sampai puskesmas saja.
"Sekarang ada rujukan diarahkannya ke RSUD, di satu sisi RSUD masih tipe B dengan fasilitas yang belum memadai, masih dalam proses (peningkatan akreditasi)," katanya kepada Suara.com.
Menurut dia, semua fraksi DPRD Kota Tangerang menyatakan sepakat untuk dibangunkan kembali minimal dua rumah sakit tipe D di wilayah timur dan barat agar rujukan tidak langsung ke RSUD Kota Tangerang.
Baca Juga: Covid-19 Masih Tinggi, Kabupaten Tangerang Batalkan Pembelajaran Tatap Muka
Pembangunan itu dinilai bisa memaksimalkan pelayanan RSUD Kota Tangerang yang dinilai belum maksimal.
"Pelayanan di RSUD Kota Tangerang masih sangat keteter, sangat tidak representatif, dan belum bisa mencerminkan pelayanan kesehatan yang maksimal, " ujar dia.
Kata dia, memang ketersediaan rumah sakit swasta sudah banyak. Namun, ia menegaskan keberpihakan pemerintah kota harus kepada masyarakat.
"Kalau ke swasta orang mikirnya 'uang dulu'," ujarnya.
Untuk proses pengajuannya, lanjut Saeroji, dari dewan bisa dilihat dalam rekomendasi fraksi tentang keinginan untuk membangun 2 rumah sakit.
Baca Juga: Nyamar Jadi Ojol, Kasir Rumah Makan di Tangerang Diduga Kena Hipnotis
"Dimulai pada tahun 2019 pembahasan 2020 itu tapi kemudian di 2020 tidak ada. Kemarin di bahas lagi disampaikan karena banyak keluhan masyarakat dan ternyata 2021 pun belum ada (rencana pembangunan)," jelas Politisi PKS itu.
Berita Terkait
-
Berkas Pagar Laut Tangerang Dikembalikan, Ini Alasan Bareskrim Tak Masukan Pasal Tipikor
-
Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!
-
Skandal Pemalsuan Sertifikat di Desa Kohod Mengarah ke Korupsi, Kejagung Desak Ini ke Bareskrim
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda
-
Curhat Warga Serang Pemilik Corolla DX 1980 Bayar Pajak Rp982 Ribu, Padahal Nunggak 9 Tahun
-
Dari Korea, Amerika, ke Nigeria: Kisah Sukses Parfum dari Sidoarjo Didukung BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Tolong Bupati Lebak! Ada Warga Tinggal di Gubuk Reot yang Nyaris Roboh