SuaraBanten.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak mengaku, saat ini pihaknya tengah mengusulkan tambahan kuota elpiji 3 Kilogram ke Kementerian ESDM.
Penyebab usulan ini lantaran tabung elpiji ukuran 3 kilogram di brbagai daerah di Banten kian langka.
Sekretaris Disperindag Lebak Orok Sukmana berharap, kementerian dapat menyetujui usulan penambahan agar tidak lagi terjadi kelangkaan tabung gas pada awal tahun 2021.
“Kami mengajukan penambahan kuota dari 5 juta tabung ke 7 juta lebih sesuai dengan kebutuhan kita. Kalau kuota kita sudah terpenuhi, harapannya tidak ada lagi terjadi kelangkaan di tahun depan,” kata Orok, kepada awak media, Sabtu (26/12/2020).
Baca Juga: Pertamina Pastikan Stok BBM di Medan Aman Selama Natal dan Tahun Baru
Orok menambahkan, pihak Pertamina berjanji akan mengusulkan kuota tambahan untuk masyarakat sesuai dengan kebutuhan konsumsi tabung elpiji 3 kg di Lebak.
Guna menghindari kelangkaan elpiji bersubsidi 3 kg kembali terjadi, pihaknya akan benar-benar memastikan agar distribusi tepat sasaran bagi warga dengan penghasilan dibawah Rp1,5 juta.
“Pengawasan dan pendistribusiannya supaya tepat sasaran. Artinya, distribusi ini harus kepada keluarga yang hak,” ungkapnya, melansir Bantenhits (jaringan Suara.com).
Meski demikian, ia menambahkan, Disperindag hingga kini belum menghitung jumlah rumah tangga yang seharusnya tidak menggunakan elpiji bersubsidi tersebut.
“Belum, kami belum sampai ke sana. Kami baru menghitung kebutuhan kita saja. Untuk keluarga miskin saja kekurangannya 2,3 juta lebih,” pungkasnya.
Baca Juga: Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pekerja Migran Kini Tersedia di Lebak
Berita Terkait
-
Ada Pencurian Avtur Pertamina, Minta Ditindak Tegas
-
Pertamina Dinobatkan Perusahaan Terbaik di Indonesia versi Majalah TIME
-
PEPC Regional Indonesia Timur Produksi 84,902 BOPD Minyak dan 653,37 MMSCFD Gas di 2024
-
Tindak Ilegal Tapping Avtur, Pertamina Apresiasi TNI AL Lantamal I Belawan
-
Pertamina Peringkat ke-32 Daftar 500 Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME, Tertinggi di Indonesia
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Memberdayakan UMKM untuk Daya Saing Global: Strategi Mikrofinansial BRI Menuju Pertumbuhan Ekonomi Inklusif 2025
-
Pabrik Pengolahan Sampah di Cilegon Terima Bantuan Rp102 Miliar dari Bank Dunia
-
Robinsar-Fajar Inventarisir Masalah Pendidikan di Cilegon Hingga Bentuk 'Sekolah Juare'
-
Pernah Jadi Anak Koin Hingga Tukang Semir, Munirudin Kini Jadi Orang Nomor Dua di Kemenag Cilegon
-
11 Warga Padarincang Jadi Tersangka! Polisi Ungkap Peran dalam Pembakaran Kandang Ayam