SuaraBanten.id - Sudah hampir dua pekan lamanya mayat seorang wanita "menginap" di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Belakangan, mayat tersebut diketahui merupakan korban tabrak lari oleh sebuah kendaraan minibus hingga tewas di tempat, yakni di Jalan Raya Syeh Nawawi, Kecamatan Gunung Kaler, 8 Desember lalu.
Anggota Tim 3 Unit Lakalantas Polresta Tangerang, Bripka R Purbawa membenarkan hal itu saat dihubungi SuaraBanten.id, Minggu (20/12/2020).
Purbawa menjelaskan, dari keterangan saksi mata yang berada di lokasi kejadian, wanita tanpa identitas itu sedang berjalan dari arah Kresek menuju ke Gunung Kaler.
Namun, dia melanjutkan, saksi mata melihat sekilas wanita itu berjalan di tengah jalan. Kemudian dari arah yang sama, kendaraan minibus datang hingga menabrak korban.
"Kendaraan minibus itu kabur setelah menabrak korban. Belum teridentifikasi minibus yang menabrak berapa plat kendaraannya," papar Purbawa.
"Korban yang tertabrak mengalami luka-luka dan sudah meninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan di RSUD Balaraja," ungkapnya.
Purbawa menuturkan, pihaknya tidak menemukan identitas korban seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sehingga hal itu yang menyulitkan untuk menghubungi pihak keluarga.
Selanjutnya, dia menyatakan, Tim Inafis Polresta Tangerang melakukan pengecekan sidik cari guna mengetahui data identitas korban.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Libas Leeds 6-2, Manchester United Menyodok ke 3 Besar
Sayangnya, korban tidak ditemukan dalam rekapan data e-KTP.
"Karena itu, hingga kini korban masih di RSUD Balaraja. Kami sudah membuat selembaran ciri-ciri korban dan mempublikasikan di media sosial untuk siapapun yang mengenali bisa menghubungi," paparnya.
Berikut adalah ciri-ciri wanita korban tabrak lari tersebut; usia sekitar 40 tahun, tinggi 155 cm, bentuk muka lonjong, rambut pendek pirang, gigi agak tonggos, dan warna kulit sawo matang.
Adapun ciri-ciri khusus terdapat tahi lalat di bawah mata dan memakai baju warna biru, serta celana kain berwarna coklat.
"Rencananya kita akan mengurus untuk proses penguburan massal jika tidak ada satupun yang mengenali korban datang atau menghubungi," tandas Purbawa.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Tak Ditahan, Said Didu Dicecar 29 Pertanyaan Atas Tuduhan Sebar Berita Hoaks
-
Abraham Samad Sebut Polisi Bisa Mendapat Tuduhan Jongos Oligarki jika Kasus Said Didu Tak Dihentikan
-
Penuh Kejanggalan, Eks Ketua KPK Abraham Samad Desak Polisi Hentikan Kasus Said Didu
-
Antar Said Didu ke Mapolresta Tangerang, Eks Ketua KPK Abraham Samad: Statusnya Saksi, Tak Perlu Ditahan
-
Blak-blakan Membela! Abraham Samad Sebut Polisi Tak Berhak Tahan Said Didu, Apa Alasannya?
Terpopuler
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
Terkini
-
BRI Resmi Hadir di Taiwan, Permudah Akses Keuangan 400 Ribu Diaspora Indonesia
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura
-
Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka