Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 15 Desember 2020 | 18:55 WIB
Aksi moral pecinta Habib Rizieq Shihab di dekat Polres Tangsel timbulkan kerumunan dan abaikan jaga jarak, Selasa (14/12/2020). [Suarananten.id/wivy]

SuaraBanten.id - Aksi yang dilakukan simpatisan Habib Rizieq Shihab di Polres Tangerang Selatan nampak mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.

Terlihat, puluhan massa berkerumun dan mengabaikan jaga jarak atau sosial distancing meski secara keseluruhan banyak dari peserta aksi memakai masker.

Hal itu, diakui oleh orator aksi moral, Iswandi. Meski begitu, dia lantas membandingkan soal kerumunan yang terjadi di kontestasi Pilkada.

"Masalah kerumunan saya akan memberikan pernyataan, bagaimana kerumunan yang dilakukan oleh pilkada. Pemerintah harus adil, polisi harus adil," katanya, kepada awak media, Selasa (15/12/2020).

Baca Juga: Demo Pencinta Habib Rizieq di Polres Tangsel Dibubarkan Paksa Polisi

Menurutnya, kerumunan tersebut tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk menyalahkan simpatisan Habib Rizieq Shihab.

"Kalau kami hanya sekadar begini dijadikan sebagai alasan melawan hukum, bagaimana dengan Pilkada?," tutur Iswandi.

Alasan kerumunan, menjadi salah satu faktor pihak Polres Tangerang Selatan membubarkan aksi moral pecinta Habib Rizieq Shihab.

WakaPolres Tangerang Selatan Kompol Stefhanus Luckyto mengaku, kerumunan yang ditimbulkan bakal menjadi tempat penyebaran Covid-19.

"Sangat, sangat khawatir. Maka kami tidak memberikan waktu banyak dan sekarang masih memperhatikan zona merah di Tangsel," kata Luckyto, Selasa (14/12/2020).

Baca Juga: FPI Bogor Siap Mati Jika Rambut Habib Rizieq Rontok karena Dizalimi

Luckyto menyarankan, agar menghindari kerumunan, para pecinta atau simpatisan Habib Rizieq Shihab diminta untuk bersurat dan audiensi.

"Silahkan (sampaikan) dalam bentuk surat  kalau ingin bertemu kami, perwakilan maksimal 3 orang kami akan terima dengan baik dari pada kumpulan massa seperti ini," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More