Scroll untuk membaca artikel
Rully Fauzi
Rabu, 09 Desember 2020 | 01:20 WIB
Ilustrasi pasien COVID-19. [Timesindonesia.co.id]

SuaraBanten.id - Tinggal hitungan jam jelang pencoblosan di Pilkada 2020, penyelenggara Pilkada Pandeglang harus bekerja ekstra lantaran dihadapkan dengan dua bencana. Ada bencana non-alam yakni pandemi COVID-19, serta bencana banjir yang melanda puluhan desa di Pandeglang.

Sejauh ini KPU terus mendistribuskan logistik untuk sampai ke masing-masing TPS. Ada juga logistik yang ditunda sementara di tempat aman karena wilayahnya masih terendam banjir.

Yang menarik, para petugas KPPS  juga bakal mendatangi para pasien COVID-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri.

Diketahui, total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Pandeglang hingga saat ini telah mencapai 368 kasus. Di antaranya 314 sembuh, 43 isolasi mandiri dan 11 orang meninggal.

Baca Juga: Link Live Streaming Barcelona vs Juventus

Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab Pandeglang, Ahmad Sulaeman menyebutkan, saat ini memang ada 43 orang yang melakukan isolasi mandiri, yang tersebar di beberapa kecamatan di Pandeglang.

Hanya satu pasien yang menetap di rumah isolasi mandiri bagi pasien OTG di Wisma Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI).

"Datanya tersebar di beberapa kecamatan dan paling banyak di Kecamatan Majasari," kata Sulaeman saat dikonfirmasi, Selasa (8/12/2020).

Dirinya menilai, sejauh ini pemanfaatan PKPRI sebagai rumah isolasi sejak diresmikan kurang dimanfaatkan oleh para pasien. Mereka memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Sulaeman mengklaim peningkatkan kasus COVID-19 di Pandeglang masih landai akhir-akhir ini, lantaran pemeriksaan swab test ditunda dan dilanjutkan pasca penyelenggaraan Pilkada.

Baca Juga: Agen Super Mino Raiola: Paul Pogba Bisa Kembali ke Juventus Bulan Depan

Pria yang akrab disapa Sule itu pun mengajak kepada warga Pandeglang untuk tidak takut datang ke TPS dengan menetapkan protokol kesehatan COVID-19.

Nantinya seluruh pasien yang melakukan isolasi mandiri akan d datangi petugas KPPS yang dilengkapi dengan APD.

"Jangan khawatir asalkan mengikuti protokol kesehatan, karena di TPS disediakan juga sarung tangan, masker dan juga sarana cuci tangan," ungkapnya.

Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Suj'ai juga mengamini bahwa para petugas yang dilengkapi dengan APD itu akan mendatangi lokasi pasien melakukan isolasi mandiri. KPU juga sudah memiliki data pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Didatangi petugas, tergantung pasien itu melakukan isolasi dimana. Karena informasi tadi yang di PKPRI cuma satu orang," kata Suj'ai.

Suj'ai sendiri juga memahami kondisi yang dialami para korban banjir saat ini di Pandeglang. Sebab, selain mereka memikirkan untuk bisa datang ke TPS, juga harus menjaga diri serta harta benda mereka dari bencana itu.

"Memang saat ini tentunya pilihan yang sulit bagi masyarakat yang terkena banjir, karena selain memikirkan bagaimana caranya datang ke TPS, mereka juga memikirkan bagaimana caranya menyelamatkan jiwa, harta benda. Apalagi warga masyarakat yang wilayahnya terendam. Tapi, pada prinsipnya kami yakin ke masyarakat Pandeglang, baik yang terdampak banjir atau yang tidak, sikap kenegarawanannya tinggi," celotehnya.

Terkait logistik Pilkada Pandeglang, seperti kotak suara dan surat suara bagi daerah yang tidak terdampak banjir sendiri sudah berada di petugas KPPS masing-masing.

Sedangkan bagi wilayah yang rawan banjir, saat ini sedang dilakukan pergeseran ke PPS. Suj'ai memastikan pukul 07.00 WIB nanti logistik sudah sampai ke TPS masing-masing.

Pada prinsipnya, KPU tidak memaksakan PPK mendistribusikan logistik ke daerah rawan banjir.

"Intinya disesuaikan, kalau memang tidak memungkinkan karena perahu karetnya dari Polres, Brimob, BPBD pada mobile. Intinya diamankan dulu ke tempat yang aman yang dekat ke TPS. Intinya logistik sudah siap di TPS sebelum pencoblosan," tandas Suj'ai.

Kontributor : Saepulloh

Load More