Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 06 Desember 2020 | 11:23 WIB
Ilustrasi kafe

SuaraBanten.id - Pandemi virus corona tak lantas membuat putus asa untuk terus berusaha. Salah satunya adalah usaha kafe bernama 'Anak Sultan Cafe' yang ada di kawasan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta.

Sejak 12 Agustus 2020, Anak Sultan Cafe resmi beroperasi di kampus Untirta, Pakupatan, Kota Serang, Banten.

Satu hal yang bisa dibilang unik adalah kafe ini tidak berada di sebuah ruko melainkan beroperasi di sebuah mobil van sehingga mobilitasnya lebih fleksibel.

“Waktu itu kita buka Anak Sultan ini karena menjawab keluh-kesah para civitas akademik Untirta dan staf yang ada di kampus. Mereka pengen ada tempat nongkrong, sebab akibat pandemi kebanyakan pada tutup,” ucap Muhammad Tazwini Usul, salah seorang pengelola kafe, sebagaimana dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), Minggu (6/12/2020).

Baca Juga: Selebgram Keanu Jadi Pegawai Kafe, Penampakan Sepatunya Bikin Salfok!

Keinginan itu diamini oleh salah seorang dosen untuk kemudian menghadirkan coffee shop ini di kampus yang dikelola Tazwini. Meski begitu, pengunjung dibuka untuk umum bukan hanya khusus untuk kalangan civitas kampus saja.

“Karena buka saat pandemi, jadi konsepnya memang sengaja di ruang terbuka dan di lapangan kampus, sesuai anjuran dari tim gugus tugas covid-19, kalau mau berkumpul lebih baik tidak di ruang tertutup,” jelas pria 26 tahun ini.

Tazwini berasal dari Desa Kresek, Tangerang Selatan tetapi saat ini dia bekerja di Serang bersama beberapa kawannya menjalankan usaha coffee shop ini.

Sementara itu, akhir-akhir ini pendapatannya mengalami penurunan akibat diberlakukannya PSBB. Berbeda sewaktu belum diterapkan di Kota Serang.

“Omset lumayan cukup besar tadinya, tapi sejak PSBB jadi menurun dari 60-70 persen. Apalagi perkuliahan sekarang kan daring, ya, sedikit mahasiswa yang nongkrong di kafe,” jelasnya.

Baca Juga: Tindak Tegas Kafe dan Bar Pelanggar Prokes, Polisi: Tak Ada Lagi Imbauan

Menurut pengakuannya, selama ini kafe Anak Sultan selalu menerapkan protokol kesehatan baik pengunjung maupun pegawainya sendiri. Apalagi di awal-awal cukup banyak kegiatan diskusi literasi maupun launching buku di kafenya.

“Di kafe kami memasang anjuran mengenai penerapan 3M, kami juga selalu jaga jarak bahkan kursi di kafe yang biasanya satu meja 4 kursi, sekarang dikurangi jadi 2 kursi saja,” tambahnya.

Tazwini berharap supaya Anak Sultan bisa maju dalam usaha kafenya ini, dan kalau bisa sampai membuka cabang di kampus-kampus lain.

“Meskipun kita nggak tahu kapan pandemi ini berakhir, tapi kita harus optimis bisa menghadapinya agar bisa beraktivitas normal kembali,” tutupnya.

Load More