Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 02 Desember 2020 | 13:19 WIB
Identitas diri Afriyani, TKW yang ditemukan tewas dalam koper di Mekkah, Arab Saudi. [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

Selain itu, Umiyati menyebutkan, putrinya juga hampir tidak pernah meninggalkan salat lima waktu. Bahkan tidak pernah membentak kedua orang tuanya.

"Salat lima waktunya rajin. Dia juga enggak pernah gitu membentak saya sama bapaknya. Bahkan untuk ngomongin orang atau temannya itu enggak suka," sebutnya.

Karena hal itu, Umiyati merasa heran jika putrinya dikabarkan meninggal karena sakit dan dimasukkan kedalam koper.

"Mendengar kabar yang katanya viral anak saya meninggal sakit dimasukkan ke dalam koper sama temannya enggak percaya. Dia tuh orangnya baik banget sama temannya," ungkapnya sambil menitikan air mata.

Baca Juga: Mayat Dalam Koper di Mekkah, Afryani Dipulangkan ke Kronjo Tangerang

Umiyati menuturkan, komunikasi terakhir dengan putrinya hanya dua kali setelah berangkat ke Arab Saudi, yakni di bulan Februari dan Juli.

Afriyani menghubungi pamannya melalui sambungan telepon rumah untuk berbicara dengan Umiyati.

"Terakhir itu saat Lebaran haji bulan Juli, adik saya dapat telepon dari Afriyani. Saya ngobrol lumayan lama dari nanya kabar sampai kegiatan dia disana," tuturnya.

"Yang saya ingat, anak saya cerita kerja di Arab enak. Majikannya baik hati, terus cerita juga rumah majikannya besar dengan tiga tingkat. Disitu saya bersyukur saja kondisi anak saya baik-baik saja," lanjutnya.

Sejak saat itu, Umiyati mengaku tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Afriyani. Hingga Senin (30/11/2020), lalu mendapat kabar Afriyani meninggal dunia.

Baca Juga: 6 Fakta Baru Penemuan Mayat WNI dalam Koper di Mekah

Paman Afriyani, Wadudin mengaku juga tidak menyangka ponakannya meninggal dunia dalam kondisi yang tragis. Menurutnya, Afriyani adalah sosok yang penurut.

"Saya sampai sekarang juga enggak menyangka sebenarnya dia meninggal dengan keadaan begitu. Afriyani itu orangnya penurut, enggak pernah membantah, termasuk sama saya," sebutnya di lokasi.

Wadudin berharap, jenazah Afriyani bisa segera dipulangkan ke Indonesia. Kemudian, kata dia, untuk perusahaan sponsor yang memberangkatkan ponakannya harus bertanggung jawab.

"Sampai sekarang perusahaan sponsor itu sama sekali tidak pernah datang ke sini untuk bertanggung jawab," tuturnya.

Sementara itu, Badri, ayah Afriyani, tidak bisa berkata banyak terkait putrinya telah meninggal.

Dia lebih banyak menangis mendengar kabar tersebut.

Load More