Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna
Jum'at, 27 November 2020 | 07:25 WIB
Rumah Sukiman di Kampung Karang Anyar, RT 01/01, Desa Karang Anyar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang dikelilingi tembok setinggi satu meter oleh tetangga. (BantenHits.com/Rifat Alhamidi)

SuaraBanten.id - Rumah Sukiman di Kampung Karang Anyar, RT 01/01, Desa Karang Anyar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang dikelilingi tembok setinggi dua meter oleh tetangga.

Adapun alasan tetangga menutup rumah Sukiman disebut-sebut karena perbedaan pilihan politik saat Pilkades Karang Anyar 2019 lalu.

Sukiman hanya bisa pasrah saat rumahnya sudah dikelilingi tembok setinggi dua meter yang terbuat dari hebel.

Saat dikonfirmasi, Sawiyan yang merupakan tetangga Sukiman membantah tembok tersebut merupakan buntut dari perbedaan pilihan politik saat Pilkades.

Baca Juga: Pemuda Bantul Tabrak Pagar Fly Over Janti, Dinyatakan Meninggal di Lokasi

Ia menegaskan, tembok itu sengaja dibuat lantaran merasa tersinggung dengan ucapan Sukiman kepadanya beberapa waktu lalu.

“Enggak begitu. Kami magar jalan dekat rumah dia karena akibat dia pernah bilang ke kami tidak ikhlas dunia akhirat kalau tanahnya diinjak keluarga kami,” katanya, ditulis Jumat (27/11/2020).

Selain itu, alasannya melakukan pemagaran di dekat rumah Sukiman, lantaran air limbah rumah tangga dari rumah milik Sukiman mengakibatkan lahan depan rumahnya sering tergenang air.

“Daripada nanti banjir ke rumah saya, yaudah mending ditutup aja. Bahkan pernah orang jatuh karena licin,” ujarnya.

Atas kejadian itu, Sawiyan pun memutuskan untuk menembok sekeliling rumah milik Sukiman. Ia beralasan, prinsip tetangganya itu tidak bertentangan dengan niatnya untuk membangun pagar di rumah tersebut.

Baca Juga: Pagar Makan Tanaman, Dokter Puskesmas Ajak Mesum Istri Teman Seprofesi

“Khawatir karena hal itu, makanya kami lakukan pemagaran,” tuturnya.

Sementara saat dikonfirmasi, Camat Kemiri Hadiyanto memastikan akan meminta kepala desa memediasikan kedua warga untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Sebab, konflik keduanya sudah disebut sensitif karena menyangkut hak politik saat Pilkades 2019.

“Berdampingan dengan tetangga adalah hal yang jauh lebih baik daripada meski bermusuhan. Nanti saya akan kroscek ke lapangan, sekaligus cari solusi terbaik untuk ke dua pihak,” katanya.

Berita ini sebelumnya dimuat Bantenhits.com jaringan Suara.com dengan judul berita "Penyebab Rumah Warga di Kab. Tangerang Dikelilingi Tembok Ternyata Gegara Ini"

Load More