SuaraBanten.id - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengegerkan publik. Menteri yang juga politisi Partai Gerindra itu tersandung kasus dugaan suap ekspor benih lobster atau benur.
Disebut-sebut ada sejumlah perusahaan dan nama yang diduga terlibat dalam ekspor benih lobster itu yang ada kaitannya dengan Partai Gerindra. Salah satunya adalah perusahaan milik Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Dilansir dari Tempo.co ada sejumlah perusahan yang mendapatkan izin ekspor benur lobster dari KKP. Salah satunya yakni PT Bima Sakti Mutiara yang sahamnya hampir semua dimiliki PT Arsasri Pratama. Saras menjabat sebagai direktur utama di PT Bima tersebut. Sedangkan komisarisnya Hashim Sujono Djojohadikusumo.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo enggan memberikan banyak komentar soal ditangkapnya Edhy Prabowo itu. Begitupun soal kaitannya di salah satu perusahaan yang menjadi eksportir benur lobster.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Edhy Prabowo Mundur dari Waketum Partai Gerindra
Saat dikonfirmasi, Saras justru menyarankan Suara.com menonton tayangan Youtubenya yang membahas soal kaitan tersebut.
"Riset mas hahahaha. Bisa nonton Lets Talk With Sara (LTWS) di Youtube ada 2 episode bahas ini. Maksudnya soal perusahaan dan tuduhan aneh-aneh," ucap Saras saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).
Saras menerangkan, saat ini dirinya sudah meninggalkan jabatan direktur tersebut sejak terlibat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kota Tangerang Selatan.
"Saya juga kan sekarang maju Pilkada. Artinya jabatan direktur udah saya tinggal. Makanya nonton LTWS mas, dua episode full tuh. Itu dari saya dan Pak Hasim langsung," terang Saras.
Soal kaitan perusahannya itu, keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu meminta agar tidak melakukan penggiringan opini mengaitkan dirinya. Terlebih, dirinya kini berstatus sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan di Pilkada 2020.
Baca Juga: Analis: Jokowi Punya Alasan Masuk Akal Angkat Susi Lagi Jadi Menteri KKP
"Jangan lupa asas praduga tidak bersalah. Jangan lupa juga tidak melakukan penggiringan opini. Jangan lupa juga kita belum tahu ini kasusnya soal apa. Hahaha," ucap Saras.
Berita Terkait
-
Idrus Marham Pasang Badan untuk Dasco: Dia Episentrum Aspirasi Masyarakat dan Politik
-
Gestur Hormat Prabowo ke Megawati: Bukan Hanya Soal Usia, Tapi Juga...
-
Mimpi Sang Ekonom Soemitro di Balik Danantara, Kini Jadi Kenyataan di Era Prabowo
-
Komisi VI DPR Bentuk Panja BP Batam, Andre Rosiade: Warga Ada Masalah, Adukan ke Kami
-
Manuver Prabowo, Koalisi Permanen Jegal Gibran di Pilpres 2029?
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Satu Hari Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Banten, PAD Capai Rp15 Miliar
-
Viral Oknum Polisi Polres Tangsel Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Disebut Alami Gangguan Mental
-
Sentuhan BRI Bikin Warung Bu Sum Bertransformasi dan Ramai Pengunjung
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda