SuaraBanten.id - Siapa sangka berlokasi tak jauh dari pusat pemerintahan, warganya menyimpan masalah besar. Warga Pulau Tunda, Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mengeluhkan kesulitan mendapatkan fasilitas kesehatan (Faskes).
Bahkan, di situasi darurat pun mereka mengaku kesulitan mendapat ambulans Kapal Motor Penumpang (KMP). Melansir laman BantenHits, Kamis (19/11/2020), jarak tempuh dari pulau kecil itu menuju pelabuhan Karangantu membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih. Sehingga, ketika ada warga yang sakit atau kecelakaan kerap kali tidak terselamatkan.
Siful Aman, seorang warga Pulau Tunda mengeluhkan sulitnya masyarakat mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik. Meski begitu, pihaknya menginginkan adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk masyarakat, khususnya yang ada di pulau terpencil.
“Kami masyarakat Pulau Tunda sangat membutuhkan ambulans kapal (KMP) cepat,” keluhnya kepada wartawan.
Sementara Staf Desa Wargasara, Firman Kiki membenarkan, saat ini jika ada yang sakit urgent (parah) paling memakai kapal sewa dari masyarakat sekitar. Hanya saja kondisional, apalagi masyarakat yang tidak memiliki kapal, artinya mereka hanya berpasrah pada takdir.
Pertanyaannya, kata Apu sapaan akrab Firman Kiki, kenapa kalau ada yang sakitnya urgnet dan kecenderungan meninggal? Karena penanganan untuk pengobatan sangat jauh jarak tempuhnya menuju rumah sakit umum daerah (RSUD).
“Kalau memang itu sangat penting, ya sangat penting sekali. Karena prinsipnya bagi kami adalah penolong yaitu ambulans laut yang mana kapal itu dipenuhi dengan segala peralatan medis, sehingga hal-hal yang sifatnya kematian (merenggut nyawa warga, red) bisa dikurangi,” ujarnya.
Apu menyebutkan, RSUD yang terdekat dari Pulau Tunda hanya di Kota Serang, dan ketika ada kejadian kecelakaan atau darurat hanya bisa berpasrah kepada Sang Maha Kuasa, dan lebih kecenderungan banyak yang meninggal.
Ia kembali menceritakan, dulu pernah ada yang kecelakaan dari motor dan bagian kepalanya memar kemudian meninggal dunia, itu salah satu contohnya dan masih banyak kejadian yang lainnya.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Dorong Faskes Jaga Kualitas Layanan pada Peserta
Lebih mirisnya lagi, lanjut Apu, waktu dulu juga pernah ada kejadian di mana salah satu warga yang hendak melahirkan, namun karena jarak tempuh yang jauh dan akhirnya meninggal akibat tidak tertolong.
“Kami pun menyadari karena kampung yang terisolir, jauh dari kota. Dan menuju ke arah kotanya juga kita harus menghabiskan waktu skeitar 2 jam ketika menggunakan kendaraan laut,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Mayat Misterius di Pulau Tunda, Sudah Bengkak dan Kenakan Kaos Loreng
-
Pelayanan Kesehatan Kelas Dunia Kini Hadir di Indonesia
-
Pengobatan dan Terapi Saraf Kejepit, Siti Merasa Terbantu BPJS Kesehatan
-
Pasar di DIY Bakal Diberi Bantuan Fasilitas Kesehatan dari Kemendag
-
Tsamara Amany Serukan Kasih Modal ke Perusahaan untuk Produksi APD
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prabowo Soroti Bullying Berdarah di Sekolah, Dari Blora Hingga Jakarta
-
Sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM Dorong Akses Permodalan Mikro Lebih Mudah dan Inklusif
-
Jaksa Gadungan Beraksi Lagi! Mantan Pegawai Dipecat Kejaksaan Curi Rp310 Juta dan Bawa Revolver
-
Jadi Magnet Baru: Begini Penampakan Masjid Al Ikhlas, Arsitektur Lingkaran dan Kubah Raksasa
-
BRI Perkuat UMKM Lewat Ribuan Program Pemberdayaan dan Torehkan Kinerja Keuangan Positif