SuaraBanten.id - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Terawan Agus Putranto menyebut sekitar 800.000 anak Indonesia meninggal setiap tahunnya karena pneumonia. Padahal, pneumonia merupakan penyakit yang bisa dicegah.
Hal itu berdasarkan laporan Sampel Sistem Registrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2016.
"800.000 anak Indonesia meninggal dunia akibat pneumonia, yang berdasarkan sampel sistem registrasi Balitbangkes 2016," ujar Terawan dalam pernyataannya secara virtual di youtube Save The Children Indonesia, Kamis (12/11/2020).
Pneumonia sendiri merupakan infeksi akut yang mengenai pada paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit atau jamur ditularkan melalui udara atau droplet dan merupakan penyakit berbahaya bagi kelompok rentan seperti balita.
Menurutnya, dalam menanggulangi pneumonia, pemerintah juga telah meningkatkan akses tata kelola dan pelayanan kesehatan balita, meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka mendeteksi dini pneumonia.
Kendati begitu, ia juga mengajak pada semua semua pihak pemangku kebijakan, lintas sektor, organisasi profesi kesehatan, organisasi masyarakat untuk berkontribusi mencegah pneumonia dengan mengkampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat, serta ciptakan lingkungan yang sehat
"Keluarga berperan besar terhadap kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa. Dengan demikian, mereka (anak-anak) harus mendapat perlindungan dan hak kesehatan, termasuk terhindar dari pneumonia," tegas Terawan.
Dia juga menyebut caranya orangtua, terutama seorang ibu perlu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan menyusui ditambah MPASI sampai 2 tahun, dan menuntaskan imunisasi anak, mengobati ke fasilitas kesehatan jika anak sakit.
Selain itu, tak hanya pemberian ASI eksklusif dan MPASI secara teratur, pun juga kecukupan pada gizi anaknya dan hidup bersih serta sehat.
Baca Juga: Tak Kunjung Revisi PP Tembakau, Menkes Terawan Kena Somasi
Lalu, ibu juga perlu memanfaatkan buku kesehatan anak untuk mendapatkan informasi kesehatan anak.
Sementara, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga menambahkan bahwa sumber daya yang paling berharga negara yaitu manusia yang berkualitas, khususnya terhadap kesehatan anak-anak di masa depan.
Menurut dia, berdasarkan survei status gizi balita Indonesia tahun 2019 angka stunting nasional masih tergolong tinggi yaitu 27,7 persen, kemudian berdasarkan persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hanya 65 persen.
"Tentunya hal ini patut menjadi perhatian kita semua karena melindungi adalah tugas kita bersama sehingga memastikan anak hidup secara sehat, dan berefek jangka panjang sebagai bonus demografis Indonesia," bebernya.
Ketua Save The Children, Selina Sumbung mengaku pihaknya juga sangat berkomitmen dan bertekad untuk menekan angka kasus Pneumonia, yang faktanya memang saat ini menjadi penyakit nomor satu yang bisa membunuh balita di dunia, termasuk di Indonesia
"Kami sangat berkomitmen membantu pemerintah dalam menangani kasus pneumonia. Hal ini juga merupakan sejalan dengan visi dan misi kami dalam mengajak masyarakat untuk mempraktikkan pola hidup sehat dan mematikan gizi seimbang untuk anaknya," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Penyakit Orang Tua, Ini 5 'Jurus Sakti' Biar Gak Kena Pneumonia
-
Dikira 'Lebih Aman', Dokter Paru Ungkap Vape Punya Bahaya yang Sama Ngerinya dengan Rokok
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
-
Studi: 1 dari 20 Balita Jakarta Kena Pneumonia akibat Polusi Udara
-
Sejumlah 99 Jemaah Haji Terserang Pneumonia, DPR Ingatkan Protokol Kesehatan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Cuma Gara-gara Utang Rp500 Ribu dan Diludahi, Pria di Cikupa Tega Habisi Nyawa Teman
-
Kenaikan Insentif Guru Honorer Cuma Rp100 Ribu, Mendikdasmen Panen Cibiran
-
Badak Langka Musofa Mati Setelah Dipindahkan: Benarkah Karena Penyakit Kronis, atau Ada Hal Lain?
-
Bukan Sekadar Teori: Kisah Mahasiswa IPB 'Menyatu' dengan Kota Kuasai Skala Lanskap Sesungguhnya
-
Sentilan Keras Kiai Asep: Pengurus NU Jangan Sibuk Rebut Komisaris dan Tambang!