SuaraBanten.id - Viralnya video dirinya beradu mulut dengan petugas penegakkan disiplin protokol kesehatan Kabupaten Lebak pada Kamis (12/11/2020) kemarin, membuat anggota DPRD Banten, Ade Hidayat angkat bicara untuk mengklarifikasi hal tersebut.
Dikatakan Ade Hidayat, peristiwa itu terjadi saat dirinya meninjau lokasi pembangunan Kantor DPC Gerindra Kabupaten Lebak yang baru.
Namun saat kendaraannya melintas di Jalan Mandala, Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak sedang ada razia yustisi protokol kesehatan.
"Dalam mobil saya memakai masker posisi di dagu. Melihat ada petugas saya membetulkan posisi masker saya. Petugas di bagian ujung memberhentikan mobil, saya membuka kaca (mobil). Sebelum membuka kaca mobil, saya sudah memakai masker dengan baik pada posisi menutup mulut dan hidungnya," ungkapnya melalui pesan tertulis yang diterima awak media, Jumat (13/11/2020).
Namun, saat dirinya menanyakan alasan dari petugas yang memberhentikan mobilnya. Salah seorang petugas mengatakan ia tak menggunakan masker.
"Saya sampaikan bahwa saya memakai masker. Petugas tidak menghiraukan jawaban saya, dan meminta saya turun dari mobil dengan nada tinggi,"ujarnya.
"Yang pada bagian kata-katanya menyampaikan, mau siapa kek, saya tidak peduli, turun," kata Ade menirukan nada tinggi petugas.
Karena merasa dirinya sudah mengenakan masker dengan benar. ia pun sempat bertahan dalam mobilnya. Sikapnya tersebut membuatnya kembali dibentak oleh petugas untuk turun dari mobilnya.
Tak senang dengan perlakuan tersebut, anggota Komisi III DPRD Banten dari Fraksi Gerindra itupun turun dari mobilnya untuk mempertanyakan maksud dari petugas yang membentak dirinya.
Baca Juga: Menko Marves Pastikan Pariwisata Labuan Bajo Aman dan Sesuai Protokol
"Saya lagi-lagi mempertanyakan apa urgensinya yang mau dibahas? Karena saya sudah pakai masker sejak dalam mobil," alibinya.
Menurutnya, hal itulah yang memicu terjadinya perdebatan keduah belah pihak. Namun, ia juga tak menyalahkan petugas yang mennegakkan protokol kesehatan.
Meski demikian, ia juga meminta agar para petugas lebih menggunakan cara yang lebih baik dalam mengingatkan masyarakat, bukan dengan kekerasan.
"Cara mengingatkannya juga harus baik. Karena manusia itu tempat salah dan lupa. Saya katakan pula, bagaimana kejadiannya jika terjadi pada masyarakat biasa," tuturnya.
Bukan hanya itu, sebelum perdebatan di tempat kedua, Ade mengaku sudah memberikan kartu identitas (KTP) yang diminta untuk dicatat sebagai pelanggar protokol kesehatan.
"Mereka bertanya memang bapak ini siapa? Karena ditanya saya jawab, dan saya jelaskan status saya. Saya pun tidak paham selanjutnya harus seperti apa. Setelah itu saya diantarkan ke mobil (miliknya) oleh (petugas) Satpol PP," terangnya.
Berita Terkait
-
Selama Pandemi, Sampah Masker Bekas di Jakarta Capai 860 Kilogram
-
Menko Marves Pastikan Pariwisata Labuan Bajo Aman dan Sesuai Protokol
-
Satgas Covid-19 Mesti Aktif Tracing ke Habib Rizieq dan Pengikutnya
-
Habib Rizieq Harus Dikarantina, Epidemiolog: Kewajiban Moral Tiap Penduduk
-
Hasil Tracing, 10 Orang dari Kantor Kemenag Indramayu Positif Covid-19
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu
-
Awas Gelombang Tinggi 2,5 Meter! Polda Banten Minta Nelayan dan Warga Pesisir Puasa Melaut Dulu
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana
-
Siapkan Ruang Khusus Disabilitas, Layanan Perbankan BRI Cilegon Lebih Personal dan Bermartabat