SuaraBanten.id - Peneliti mengatakan herd immunity hanya bisa dicapai jika vaksinasi Covid-19 memenuhi syarat tertentu. Apa itu?
Menjawab pertanyaan tersebut, Ketua Tim Riset Uji Klinis vaksin Covid-19 Unpad prof. Dr. Kusnandi Rusmil Sp. A(K) mengatakan syaratnya adalah jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksin minimal 70 persen dari total populasi.
"Biasanya kalau kita telah melakukan vaksinasi kurang lebih 70 persen daripada seluruh komunitas yang ada dan 30 persen itu akan kebal terhadap penyakit. Kebalnya karena kumannya tidak sampai atau terhalang oleh orang-orang yang sehat," kata Prof Kusnandi dalam webinar Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Selasa (3/11/2020).
Kusnandi menjelaskan bahwa jika 70 persen masyarakat dalam suatu komunitas itu sudah divaksinasi maka 30 persennya bisa aman dari infeksi meski tidak mendapat imunisasi.
Namun, diakuinya tidak mudah untuk menciptakan herd imunity di Indonesia, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Sebab cakupan vaksinasi harus luas sedangkan jumlah vaksin yang ada masih terbatas. Selain itu, orang yang mendapatkan vaksin juga harus dipilih, yakni bukan yang berusia 59 tahun ke atas juga 18 tahun ke bawah.
"Yang berumur di atas 59 tahun sementara tidak yang di bawah 18 tahun juga sementara tidak mendapat vaksin. Sehingga herd imunity itu mungkin kita masih harus beberapa tahun. Yang penting sekarang jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan hindari kerumunan," jelasnya.
Kusnandi menjelaskan, alasan tidak memberikan vaksin Covid-19 kepada usia di atas 59 tahun dan di bawah 18 tahun lantaran vaksin harus benar-benar diberikan kepada orang yang sehat dan kuat.
"Jadi di sini kan ada dewasa sehat semua jadi saya nggak memberikan kepada orang yang sakit karena saya baru mengenal penyakit ini. Saya nggak berani sembarangan dulu. Nanti kalau hasil apa setidaknya bagus kita evaluasi baru kita rencanakan yang lain. Kita belum selesai penelitiannya," paparnya.
Baca Juga: 25 OTG di Cilegon Diizinkan Pulang, Pasien: Pelayanan Sangat Memuaskan
Menurutnya, vaksin Covid-19 khusus anak-anak hingga saat ini baru dilakukan di China. Penelitian itu pun belun ada hasilnya apakah aman untuk anak.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Fenomena Baru! 178 Warga Tangerang Resmi Ganti Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan
-
Persita Gebrak Super League! Empat Kemenangan Beruntun Bawa Pendekar Cisadane ke Peringkat 2
-
Setelah Cesium-137 Ditemukan, Iklim Investasi Banten di Ujung Tanduk?
-
BRI Dukung Indonesia Mendunia Lewat Ajang Balap Motor Bergengsi MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner DBFOODS untuk Perkuat Branding hingga Pasar Global