Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 07 Oktober 2020 | 08:17 WIB
Aksi Mahasiswa di UIN SMH Banten pada Selasa (6/10/2020) tengah malam (Suara.com/Sofyan]

SuaraBanten.id - Meski keadaan sempat mereda, ketegangan kembali terjadi saat aparat Kepolisian berseragam lengkap dengan tongkat dan tameng menyerbu para mahasiswa yang terus bertahan didepan Kampus UIN SMH Banten, Selasa (6/9/2020) sekitar pukul 22.25 WIB. 

Hal itu disebabkan para mahasiswa tetap bertahan melanjutkan aksinya dengan memblokade jalan. Sehingga Polisi pun terpaksa bertindak tegas untuk membubarkan hingga mengejar mahasiswa kedepan pintu gerbang kampus.

"Serbu.. serbu.. maju aja maju," ucap salah seorang Polisi mencoba memberi komando.

Merasa terdesak dengan  serangan gas air mata dan mercon Polisi, para mahasiswa akhirnya berhamburan berlari menyelamatkan diri masuk ke dalam kampus.

Baca Juga: Mahasiswa Makassar Akan Kembali Gelar Unjuk Rasa Hari Ini

"Cemen lu cemen. Kalau berani tangan kosong," teriak salah seorang mahasiswa dari dalam kampus.

Petugas kepolisian memaksa untuk mendobrak gerbang kampus yang ditutup mahasiswa. Meski tidak merangsek hingga kedalam, para Polisi sambil memegang tameng berjaga membentuk barikade didepan gerbang kampus sambil memancing mahasiswa untuk keluar.

"Pada kemana nih? Kok sepi, ga ada orang tah?" sindir salah seorang petugas didepan gerbang kampus.

Beruntung insiden itu tidak berlangsung lama. Usai memastikan para mahasiswa yang masuk kedalam kampus tidak kembali keluar, petugas akhirnya membubarkan diri.

Menanggapi hal ini, Kapolda Banten, Irjen Pol Fiandar mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan upaya tegas membubarkan aksi massa karena para mahasiswa dinilai bandel untuk membubarkan diri.

Baca Juga: Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja Tutup Jalan, Pengendara Angkat Motor

"Kita kasih kesempatan, himbauan himbauan melalui rektor, kita minta bantuan pembantu rektor meminta mereka keluar dan membubarkan diri, tapi tidak mau. Jadi yang terakhir kita melakukan upaya paksa," ucapnya kepada awak media, Selasa (6/9/2020) malam.

Atas insiden tersebut, 5 orang ditangkap aparat Kepolisian. Namun Kapolda menduga, aksi yang dilakukan oleh mahasiswa telah disusupi oleh oknum-oknum lain.

"Lima (orang) yang kita tangkap masih kita periksa. Yang jelas mereka melakukan perlawanan pada petugas. Jadi ini aksi sudah ada yang menyusupi, ada pelajar, ada pedagang, campuran. Ini yang sedang kita dalami linknya kemana," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, sekitar pukul 23.30 WIB, blokade jalan berhasil dibuka keseluruhan dan arus lalu lintas disepanjang Jalan Jendral Sudirman Kota Serang kembali normal.

Kontributor : Sofyan Hadi

Load More