"Kita sudah digaransi tadi oleh bapak Wakapolda langsung, bahwa kasus ini penyelidikan transfaran dan akan betul-betul ditindak kalau memang ada anggota yang melakukan kelalaian atau kesegajaan dalam melakukan kegiatan kepolisian," tegas Kadarislam.
Sebelumnya, ayah Anjas, Jawad (52) turut menjelaskan saat kejadian itu Anjas tengah berdiri di sisi polisi Binmas yang sedang berjaga. Namun, tiba-tiba Anjas jatuh terkapar setelah kepalanya kena tembakan.
"Anakku (Anjas) terkapar, padahal anakku berdiri sama Binmas itu begitu jatuh anakku kena kepalanya, polisi ini Binmas mundur berteriak 'jangan menembak. Berhenti menembak', itu bahasanya pak Binmas," terangnya.
Setelah Binmas berteriak, tembakan pun akhirnya dihentikan. Para warga yang geram melihat aksi brutal tersebut kemudian mengejar polisi yang menembak.
"Pas teriak Binmas jangan menembak baru berhenti menembak. Itu saja Binmas bergetar karena hampir juga dia kena tembak. Pas sudah berhenti baru dikejar sama warga," jelasnya.
Ketiga korban yang mengalami luka tembakan pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Anjas sendiri dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor.
"Bayangkan saja, anakku saya lihat tapi saya tidak tahu pas diseret naik di motor baru dibawa ke rumah sakit. Saya tidak tahu kalau itu anakku. Kalau saya tahu itu anakku, lain ceritanya. Biar bagaimana orang tua apa yang tidak sakit. Yang seret naik motor polisi. Sampai kakinya itu kasihan hilang kukunya," katanya.
Meski demikian, Jawad mengaku tidak berani mengambil kesimpulan apakah ketiga korban tersebut adalah korban salah sasaran atau tidak.
"Kita tidak tahu apakah salah sasaran atau tidak. Atau bagaimana? Kalau polisi kan menembak biasanya kan mengarah ke atas dulu. Ini langsung mengarah ke depan. Bahkan Binmas sendiri berteriak," katanya.
Baca Juga: Tiga Pemuda Tertembak, Enam Polisi Diperiksa Propam Polda Sulsel
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
-
Tiga Pemuda Tertembak, Enam Polisi Diperiksa Propam Polda Sulsel
-
DOORR! Sabirin Tembak Leher Teman Sendiri saat Berburu, Dikira Kancil
-
Brenton Tarrant, Penembak 51 Muslim di Christchurch Divonis Seumur Hidup
-
Pertama Kali di Selandia Baru, Pelaku Teror Masjid Divonis Seumur Hidup
-
Jagal Jemaah Masjid Selandia Baru Dihukum Penjara Seumur Hidup
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur
-
PPP Lebak Kembali Usung Mardiono, Pilih Stabilitas di Tengah Isu Evaluasi Partai