
SuaraBanten.id - Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengingatkan pada warganya agar semakin berhati-hati dengan adanya penyebaran virus corona (Covid-19). Ipong meminta agar masyarakat tetap mematuhi dan disiplin protokol kesehatan seperti hidup bersih dan tetap menggunakan masker.
Himbauan yang disampikan Ipong mengingat di wilayahnya telah muncul cluster baru. Yakni, cluster Pondok Pesantren Gontor 2.
Pondok Gontor terdeteksi 10 orang santri diyatakan positif Covid-19. Kemunculan kasus tersebut berawal dari salah seorang santri yang positif hingga menularkan ke santri lainnya.
"Ini berawal dari satu santri dan menyebar ke santri lainnya. Pasien ini berasal dari berbagai daerah, antara lain 2 orang dari Makassar (Sulawesi Selatan), 1 orang dari Manado (Sulawesi Utara), 1 orang dari Banjar (Kalimantan Selatan), 1 orang dari Ternate (Maluku Utara), 1 orang dari Gowa (Sulawesi Selatan)," terang Ipong, Kamis (9/7/2020).
Baca Juga: Kabar Duka, Pimpinan Ponpes Gontor KH Syamsul Hadi Abdan Meninggal
Sebelumnya para santri datang ke Ponorogo sekitar 3 minggu yang lalu. Mereka datang untuk melakukan ujian masuk pondok Gontor.
Mereka datang dengan membawa surat keterangan kesehatan tapi tanpa disertai hasil rapid test.
"Saat pengumuman penerimaan, mereka dinyatakan diterima di Pondok Gontor Cab. Ternate. Untuk persyaratan perjalanan ke Ternate, tanggal 2 Juli mereka melakukan pemeriksaan RDT dan dinyatakan reaktif, dan setelah dilakukan pemeriksaan PCR hari ini dinyatakan positif. Selanjutnya mereka akan diisolasi di RSUD dr. Harjono," bebernya.
Selain 6 kasus tersebut, lanjut Ipong, terdapat juga 4 kasus tambahan positif lainnya, antara lain perempuan, usia 20 tahun, berasal dari Joresan (Mlarak). Dia adalah anak dari pasien konfirm no. 46 yang sudah meninggal.
Setelah bapaknya meninggal, Dinkes melakukan tracing terhadap kontak eratnya, dan hari ini anak perempuannya dinyatakan positif. Sementara 2 anggota keluarga yang lain hasil pemeriksaan PCR belum keluar.
Baca Juga: Seluruh Santri Temboro di Ponorogo Akan Dites Swab Virus Corona
Kedua, anak perempuan, 9 tahun, alamat Patihan Kidul (Siman). Dia adalah anak dari pasien no. 49, bagian dari hasil tracing kasus Ronowijayan.
Ketiga, perempuan, usia 27 tahun, asal Bedrug (Pulung). Dia adalah petugas CS di Bandara Juanda Surabaya. 2 minggu yang lalu datang ke Ponorogo. Tanggal 3 Juli melakukan RDT untuk mau kembali ke Surabaya dan didapatkan hasil reaktif. Hari ini keluar hasil PCR positif. Saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat.
Keempat, adalah perempuan, usia 25 tahun, asal Lengkong (Sukorejo). Dia melakukan pemeriksaan PCR atas permintaan sendiri untuk keperluan pergi ke Papua, dan hasilnya hari ini dinyatakan Positif. Saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat.
"Dengan kejadian ini, marilah kita semua mengambil pelajaran dan hikmah. Utamanya bagi pesantren-pesantren lain, ternyata rapid test sangat penting untuk dilaksanakan sebagai screening atau deteksi awal status Covid-19 dari masing-masing santri, ustadz ataupun penghuni pondok lainnya," harapnya.
Surat keterangan sehat tanpa disertai rapid test, lanjut Ipong, tidak mampu menunjukkan bahwa terindikasi ada infeksi Covid-19 atau tidak dalam tubuh seseorang.
Hampir semua penemuan kasus positif diawali dgn rapid test, jadi penting sekali rapid bagi siapapun yang datang dari zona merah. Terbukti juga dengan 80 persen yg terkonfirmasi positif di Ponorogo saat ini datang dari zona merah.
"Teruntuk masyarakat Ponorogo pada umumnya, nampaknya saat ini penambahan kasus semakin banyak. Rumah Sakit mulai penuh sehingga hari ini sudah ada pasien konfirm yang dipindahkan ke rumah karantina. Mari semakin waspada. Mari saling menjaga. Mari saling mengingatkan," pintanya.
Untuk diketahui, data kasus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo per hari ini total 66 orang. Sembuh 32, isolasi RS 29, isolasi mandiri 2 dan meninggal 3 orang.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Terungkap Alasan Nikita Mirzani Jadi Lebih Kalem, Gegara Dijauhi Teman yang Bukan Artis
-
Viral karena Punya Nama Unik, Ini 5 Potret Jian Ayune Sundul Langit Anak Bupati Ponorogo: Wajahnya Sesuai dengan Namanya
-
Jian Ayune Sundul Langit, Nama Anak Bupati Ponorogo Disorot Gegara Kelewat Unik
-
Tak Main-main! Menag Bakal Usut Potensi Perundungan di Seluruh Cabang Ponpes Gontor
-
Kronologi Dugaan Kekerasan Santri di Ponpes Gontor, Terungkap Usai Ibu Mengadu ke Hotman Paris
Tag
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Kafe Bertebaran, Angkringan Bertahan: Kisah Ketahanan Budaya di Jogja
-
12 Rekomendasi SD Swasta Terfavorit di Pekanbaru, Pilih sesuai Kemampuan!
-
6 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Kualitas Bagus Terbaik April 2025
-
7 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025, Selalu Jadi Andalan
-
10 SD Negeri Favorit di Pekanbaru, Rekomendasi Jelang Anak Masuk Sekolah
Terkini
-
Alasan Andra Soni Pilih Ngantor di Tangsel Ketimbang di Wilayah Banten Selatan
-
5 Terdakwa Anak Kasus Demo Berujung Pembakaran di Padarincang Dituntut 8 Bulan Pengawasan
-
Klaim Link Saldo DANA Gratis Senin 28 April 2025, Bikin Akhir Bulan Tetap Bisa Senyum
-
Sambangi Pedalaman Lebak, Mardiono Singgung Ketahanan Pangan di Banten Selatan
-
Dengan Pemberdayaan BRI, Bali Nature Mampu Tingkatkan Kapasitas Produksi dan Perluas Pasar